kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Penggelontoran stimulus karamkan yen


Senin, 22 Desember 2014 / 08:26 WIB
Penggelontoran stimulus karamkan yen
ILUSTRASI. Promo BNI HUT ke-77 khusus gerai-gerai makanan ada di sini.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Nilai tukar yen (JPY) keok di hadapan sejumlah mata uang utama dunia. Otot yen mengendur setelah Bank Sentral Jepang (BoJ) mempertahankan stimulus moneter. Mengutip Bloomberg, Jumat (19/12), pairing USD/JPY naik 0,56% dari hari sebelumnya menjadi 119,50. Pasangan EUR/JPY naik 0,10% ke level 146,15. Lalu, pairing GBP/JPY naik 0,22% ke posisi 186,62.

Akhir pekan lalu, Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda, melanjutkan pelonggaran moneter, dengan basis moneter tahunan sebesar ¥ 80 triliun. BoJ kian sulit mengangkat inflasi ke level 2% di tengah pelemahan harga minyak. Pelaku pasar pun bereaksi negatif, dengan melepas yen. Apalagi, data pertumbuhan aktivitas industri Jepang pada November minus 0,1%. Angka ini meleset dari ekspektasi pasar, yaitu tumbuh 0,2%.

Nizar Hilmi, analis SoeGee Futures, mengatakan, sentimen tersebut menjatuhkan JPY di hadapan USD. Apalagi, perekonomian Amerika Serikat (AS) lebih stabil, meskipun belum ada kepastian kenaikan suku bunga The Fed. "Pasar menilai, kapan pun The Fed mengerek suku bunga, kebijakan tersebut tetap lebih unggul ketimbang BoJ," ujarnya.

Prediksi Nizar, pasangan kurs USD/JPY masih akan bullish (naik). Ini mengingat tidak banyak katalis penggerak pairing ini.

Menurut Albertus Christian, analis Monex Investindo Futures, nilai tukar EUR unggul versus JPY, lebih akibat efek kebijakan Bank Nasional Swiss (SNB), yang menetapkan suku bunga negatif, yaitu minus 0,25%. "Kebijakan ini memicu swiss franc melemah tajam versus euro," jelasnya. Adapun, kenaikan pairing GBP/JPY akibat data ekonomi Inggris positif.

Analis Harvest Investindo Futures Tonny Mariano menilai, data tenaga kerja Inggris membaik. Pekan lalu, jumlah klaim tunjangan pengangguran tercatat 289.000 orang. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan estimasi pasar yang mencapai 297.000 orang. Menurut Tonny, pasangan kurs tersebut masih berpotensi naik. "Indikator ekonomi kedua negara ini bertolak belakang," kata Tonny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×