kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penggalangan dana di pasar modal masih menjanjikan


Rabu, 04 Agustus 2021 / 17:56 WIB
Penggalangan dana di pasar modal masih menjanjikan
ILUSTRASI. Jumlah penggalangan dana berdasarkan pipeline saham, obligasi, dan sukuk per 30 Juli 2021 mencapai Rp 34,4 triliun.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat, potensi penggalangan dana di pasar modal pada semester kedua 2021 masih relatif menjanjikan. Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, jumlah penggalangan dana berdasarkan pipeline saham, obligasi, dan sukuk per 30 Juli 2021 mencapai Rp 34,4 triliun.

Di pipeline initial public offering (IPO), ada 25 perusahaan yang berencana mencatatkan sahamnya di BEI dengan perkiraan dana yang akan diperoleh sebesar Rp 5,5 triliun dengan menggunakan asumsi nilai nominal saham. Sementara dari pipeline obligasi dan sukuk, ada 23 perusahaan dengan perkiraan dana yang akan dihimpun mencapai Rp 28,9 triliun.

Salah satu perusahaan yang akan tercatat di BEI dalam waktu dekat adalah perusahaan unicorn, yakni PT Bukalapak.com Tbk. Sementara untuk yang lainnya, Nyoman belum dapat memberitahukan nama-nama calon emiten karena belum mendapatkan izin publikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Dengan masih adanya waktu sekitar lima bulan lagi sampai dengan akhir tahun 2021, maka potensi penghimpunan dana diperkirakan akan melebihi Rp 34,4 triliun tersebut," kata Nyoman kepada sejumlah wartawan melalui pesan singkat, Rabu (4/8).

Baca Juga: Kejar syarat modal minimum Rp 2 triliun, bank cilik berlomba gelar rights issue

Nyoman menambahkan bahwa banyaknya perusahaan dalam pipeline IPO serta obligasi dan sukuk mengindikasikan adanya optimisme pada para pelaku pasar. "Hal itu tak terlepas dari adanya pemulihan ekonomi dan pertumbuhan yang terus berlanjut pada semester kedua 2021 yang diharapkan dapat memberikan iklim positif bagi ekosistem pasar modal Indonesia," ucap Nyoman.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2021 berkisar antara 3,5%-4,3%. Bank Indonesia juga mengestimasi, pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2021 sebesar 5,8% atau meningkat tipis dari perkiraan sebelumnya di 5,7%.

Apabila ditinjau dari perkembangan perusahaan yang mencatatkan efeknya di BEI sepanjang 2021, maka pertumbuhannya juga relatif masih baik. Sampai dengan 30 Juli 2021, sudah ada 64 perusahaan yang mencatatkan saham, obligasi, dan sukuk dengan total dana yang dihimpun Rp 61,7 triliun.

Baca Juga: Saham-saham LQ45 jeblok, simak rekomendasi berikut

Secara rinci, jumlah obligasi dan sukuk yang diterbitkan korporasi dan tercatat di BEI sepanjang tahun ini berjumlah 51 emisi yang berasal dari 37 perusahaan dengan total emisi sebesar Rp 54 triliun. Sementara  perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di BEI ada 27 perusahaan dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 7,7 triliun.

Selain IPO, penggalangan dana juga dilakukan melalui rights issue oleh perusahaan tercatat. Sampai dengan 30 Juli 2021, sudah ada 16 emiten yang melakukan rights issue dengan dana yang berhasil dihimpun sekitar Rp 35,7 triliun.

Di samping IPO dan rights issue yang diterbitkan oleh korporasi, terdapat pula pencatatan Surat Berharga Negara (SBN) di BEI. Sampai dengan 30 Juli 2021, sudah ada 32 seri baru SBN yang dicatatkan. SBN tersebut terdiri dari pencatatan Surat Utang Negara (SUN) dan Sukuk Berharga Syariah Negara (SBSN).

Jumlah SBN yang sudah dicatatkan mencapai Rp 125 triliun. Beberapa diantara SBN tersebut, khususnya berupa Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) telah jatuh tempo.

Baca Juga: Aksi pencarian dana di pasar modal ramai, minat investor masih tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×