kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengesahan omnibus law cipta kerja berpotensi menekan IHSG pada Rabu (7/10)


Selasa, 06 Oktober 2020 / 20:06 WIB
Pengesahan omnibus law cipta kerja berpotensi menekan IHSG pada Rabu (7/10)
ILUSTRASI. IHSG ditutup menguat 40,45 poin atau menguat 0,82% ke level 4.999,22 pada Selasa (6/10).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaris menyentuh level 5.000 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (6/10). Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG akhirnya ditutup menguat 40,45 poin atau menguat 0,82% ke level 4.999,22. 

Sejak perdagangan sesi I, IHSG bergerak di zona hijau dengan level tertinggi di 5.023,89 dan level terendah di 4.992,48. Adapun sebanyak 12,35 miliar saham diperdagangkan hari ini dengan nilai perdagangan mencapai Rp 7,1 triliun. Sementara frekuensi perdagangannya mencapai 652.972 kali. 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengamati, pergerakan yang positif hari ini didorong oleh Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam rapat paripurna kemarin Senin (5/10). Pengesahan ini menjadi sentimen positif bagi pasar karena investor cenderung menyukai kejelasan birokrasi. 

Sentimen positif dari beleid sapu jagat atau omnibus law itu cenderung mendominasi pasar dibandingkan hasil survei Bank Indonesia (BI) terkait Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Asal tahu saja, hari ini BI merilis data IKK bulan September 2020 yang turun menjadi 83,4. Padahal pada bulan Agustus 2020, IKK berada di angka 86,9.

Baca Juga: UU Cipta Kerja disahkan, saham sektor apa yang layak lirik dalam jangka panjang?

Menurut Okie, pelemahan IKK ini sudah tercermin dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal III. Di sisi lain, konsensus memang sudah memproyeksikan adanya perlambatan di bulan September. Walaupun diakuinya, perlambatan yang terjadi ternyata lebih rendah dibandingkan dengan konsensus. 

Kendati Omnibus Law Cipta Kerja menjadi sentimen pengerek IHSG hari ini, pelaku pasar masih mencermati perkembangan lebih lanjut. Sebab, situasi politik dalam negeri cukup panas karena kebijakan itu memicu gerakan buruh mogok kerja. 

"Harapannya, aksi tersebut tidak membuat kegaduhan dan menghambat produksi dalam beberapa hari ke depan. Sehingga upaya pemulihan ekonomi lewat efektivitas produksi dalam negeri dapat berjalan sesuai rencana," ungkap Okie kepada Kontan.co.id, Selasa (6/10).

Baca Juga: Rupiah masih punya peluang menguat pada Rabu (7/10)

Lebih lanjut Okie menjelaskan, produksi yang terganggu akan menjadi pertimbangan bagi investor. Apalagi, kondisi industri saat ini sudah tertekan pandemi Covid-19.

Adapun untuk perdagangan besok Rabu (7/10), Okie memperkirakan IHSG akan cenderung bergerak melemah terbatas di kisaran level 4.960 hingga 5.023.

Baca Juga: IHSG menguat ke 4.999 di akhir perdagangan Selasa (6/10), dua saham bank dibeli asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×