kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

UU Cipta Kerja disahkan, saham sektor apa yang layak lirik dalam jangka panjang?


Selasa, 06 Oktober 2020 / 19:50 WIB
UU Cipta Kerja disahkan, saham sektor apa yang layak lirik dalam jangka panjang?
ILUSTRASI. Pengesahan RUU Cipta Kerja memberi sentimen positif bagi pasar saham karena dapat memberikan kepastian hukum.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi UU. Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari mengatakan, pengesahan omnibus law ini memberikan sentimen positif bagi pasar saham karena dapat memberikan kepastian hukum serta pemotongan jalur birokrasi investasi yang terlalu panjang dan berbelit sebelumnya.

Selain itu, adanya omnibus law juga dapat memungkinkan terciptanya penambahan foreign direct investment (FDI)  pada semua sektor bisnis yang diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kecenderungan mengandalkan aliran dana asing dari pasar keuangan.

"Melihat dalam jangka panjang, jika pengesahan UU ini dapat menarik investor asing maupun lokal untuk mengembangkan bisnis dan membangun pabrik atau perusahaan di Indonesia, maka saham properti terutama properti industri dan konstruksi akan diuntungkan," jelas Ajeng kepada Kontan, Selasa (6/10).

Baca Juga: Asing melego saham-saham ini saat IHSG menguat 0,82% pada perdagangan Selasa (6/10)

Ajeng menambahkan, kedua sektor tersebut bisa dikatakan sebagai sektor yang paling terdorong karena tujuan utamanya yaitu menambah lapangan pekerjaan yang tentunya akan didahului dengan pendirian perusahaan terlebih dahulu.

Saham properti dan konstruksi pun masih menarik dilirik walaupun kinerja di semester I 2020 menunjukkan penurunan. Namun, sejak kuartal III-2020 kedua sektor ini sudah menunjukkan pemulihan dengan naiknya pendapatan pra-penjualan (marketing sales). Emiten properti dan emiten konstruksi pun sudah dalam tahap akhir proses tender yang memungkinkan untuk mendongkrak perolehan kontrak baru.

Diantara saham properti, Ajeng merekomendasikan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang saat ini sedang mengembangkan kawasan superblock di Bekasi. "Jika dibangun pabrik atau industri bisnis di kawasan tersebut, maka menjadi keuntungan bagi PWON," jelasnya.

Ajeng merekomendasikan beli saham PWON dengan target harga Rp 440 per saham untuk satu tahun ke depan. Adapun harga saham PWON pada perdagangan Selasa (6/10) menguat 2,33% menjadi Rp 352 per saham.

Selanjutnya: IHSG menguat, saham BBCA, BMRI, MNCN jadi buruan asing, Selasa (6/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×