Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (7/10). Penguatan besok bakal ditopang oleh sentimen eksternal, lantaran tak banyak yang bisa diharapkan dari sentimen domestik.
Selasa (6/10), kurs rupiah spot menguat 0,44% ke Rp 14.735 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, kurs rupiah menguat 1,04% ke level Rp 14.712 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi menilai, penguatan masih bisa berlanjut besok meskipun kurs rupiah diperdagangkan fluktuatif. Ini disebabkan respons pasar dalam menyikapi Undang-Undang Cipta Kerja dan sempat membuat rupiah tertekan di akhir perdagangan hari ini. "Besok dominasi sentimen eksternal, dari internal malah kurang bagus," kata Ibrahim kepada Kontan, Selasa (6/10).
Baca Juga: Rupiah menguat 0,44% ke Rp 14.735 per dolar AS di akhir perdagangan Selasa (6/10)
Sebagaimana diketahui, pasar keuangan global kembali menunjukkan sinyal positif setelah Presiden AS Donald Trump keluar dari rumas sakit. Meskipun belum benar-benar sembuh dari Covid-19, perkembangan kesehatan Trump dianggap mengurangi risiko politik jelang pemilu AS.
Pasar juga tengah menanti pernyataan dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dan Gubernur European Central Bank (ECB) Philip Lane terkait perkembangan ekonomi masing-masing kawasan sepanjang September 2020.
Ibrahim memperkirakan mata uang Garuda masih bisa menguat di rentang Rp 14.700 per dolar AS hingga Rp 14.750 per dolar AS pada perdagangan Rabu (7/10).
Baca Juga: IHSG menguat ke 4.999 di akhir perdagangan Selasa (6/10), dua saham bank dibeli asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News