Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca meredanya Covid-19 emiten properti mulai menggeliat. Hal ini semakin diperkuat semakin membaiknya bisnis properti.
Salah satu perusahaan properti terkemuka di Tanah Air PT Bumi Serpong Damai (BSDE) mendapat atensi analis pasca pengendali perusahaan ini menambah kepemilikan sahamnya.
Pengendali Emiten BSDE yakni PT Paraga Artamida melaporkan melakukan penambahan saham sebanyak 6,79 juta saham BSDE di periode 25 September - 5 Oktober 2023.
Paraga Artamida melakukan pembelian itu di harga Rp 1.033 per saham. BSDE dan anak usaha termasuk dalam kelompok usaha Paraga Artamida.
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Optimistis Kinerja Tetap Moncer
Perusahaan memegang 8,31 miliar saham BSDE atau setara dengan 39,2% dari total saham BSDE pada Agustus 2023.
Sedangkan, pemegang saham akhir BSDE adalah Sinarmas Land Limited yang berkedudukan di Singapura.
Adanya aksi tersebut membuat saham BSDE bergejolak.
Setelah menyentuh harga Rp 1.035 di tanggal 4 Oktober 2023, saham BSDE akhirnya ditutup di level Rp 1.060 Senin (9/10).
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei melihat kenaikan saham BSDE terjadi seiring dengan kenaikan pendapatan dan laba bersih.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dan Prospek Kinerja Bumi Serpong Damai (BSDE)
Per 30 Juni, BSDE meraup kenaikan laba hingga 159,02% secara tahunan menjadi Rp 1,2 triliun.
"Sentimen terutama dari pendapatan real estate BSDE karena bakal banyak serah terima unit tahun ini dan tahun depan," ujarnya kepada KONTAN, Senin (9/10)
Menurut Jono di antara emiten properti, BSDE mencatatkan inventarisasi aset properti tertinggi berdasar nilai bukunya.
Sedangkan Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menuturkan, penopang kinerja BSDE lainnya adalah pendapatan berulang BSDE.
Baca Juga: Ini Proyek yang Dikembangkan Bumi Serpong Damai (BSDE) pada Semester II 2023
Andhika merekomendasikan beli BSDE dengan target harga Rp 995–Rp 1.200 per saham.
Sementara Jono merekomendasi beli saham BSDE dengan target harga di Rp 1.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
