kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerbitan sukuk global akan mengerek cadangan devisa hingga US$ 1,5 miliar


Sabtu, 20 Juni 2020 / 06:20 WIB
Penerbitan sukuk global akan mengerek cadangan devisa hingga US$ 1,5 miliar


Reporter: Danielisa Putriadita, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sukses menjual sukuk global di pekan ini. Dari penerbitan surat utang syariah di pasar global, pemerintah meraup dana segar US$ 2,5 miliar.

Pemerintah menerbitkan tiga seri sukuk global. Seri pertama adalah sukuk dengan tenor 5 tahun. Dengan imbal hasil 2,30% per tahun, nilai sukuk seri ini mencapai US$ 750 juta.

Pemerintah mencatat US$ 1 miliar sukuk bertenor 10 tahun yang memiliki imbal hasil 2,80%. Sedangkan seri ketiga, yakni sukuk dengan tenor 30 tahun mencatat totan nilai US$ 750 juta dengan imbal hasil 3,80%.

Baca Juga: Penguatan rupiah terangkat banjir likuiditas dolar AS di pasar global

Total permintaan yang masuk pada penjualan sukuk global ini mencapai US$ 16,66 miliar atau hampir 6,7 kali target pemerintah.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini mengatakan, likuiditas dolar Amerika Serikat (AS) di pekan ini bertambah akibat aksi beli obligasi korporasi oleh Federal Reserve. "Investor melepas dolar AS dan masuk ke emerging market seiring penurunan kekhawatiran gagal bayar obligasi korporasi di AS," kata Mikail, Jumat (19/6).

Mikail memproyeksikan cadangan devisa berpotensi bertambah US$ 1 miliar hingga US$ 1,5 miliar dari suksesnya penerbitan sukuk global. Proyeksi kenaikan cadangan devisa ini pun bisa mengangkat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Juga: Likuiditas asing banjir mengalir ke obligasi global Indonesia

Pekan ini, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,23% ke Rp 14.100 per dolar AS. Jisdor pun menguat tipis 0,11% dalam sepekan. Mikail memproyeksikan rentang rupiah di Rp 13.950 per dolar AS hingga Rp 14.000 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×