kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Penerbitan Obligasi Korporasi Diramal Bakal Tumbuh Solid, Ini Penyebabnya


Selasa, 03 Mei 2022 / 13:40 WIB
Penerbitan Obligasi Korporasi Diramal Bakal Tumbuh Solid, Ini Penyebabnya


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer investasi memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi pada semester II-2022 akan tumbuh solid. Hal ini sudah terlihat dari penerbitan obligasi korporasi sudah tumbuh sejak awal tahun ini. 

Berdasarkan data Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), jumlah penerbitan obligasi korporasi hingga 13 April 2022 mencapai Rp 43,55 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding akhir Maret 2021 yang hanya mencapai Rp 20,59 triliun. 

Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu memperkirakan penerbitan obligasi korporasi akan tetap solid di semester II-2022. Ika melihat sejak pemulihan ekonomi, korporasi membutuhkan pendanaan yang cukup besar untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan struktur permodalan. 

Sementara, beberapa perusahaan juga perlu membiayai kembali obligasi korporasi yang jatuh tempo. Ika mencatat jumlah obligasi korporasi jatuh tempo di 2022 mencapai Rp 142 triliun dengan Rp 60,5 triliun jatuh tempo di di semester I-2022. 

Baca Juga: Pasar Keuangan Sepekan: IHSG Melaju, Pasar Surat Utang Loyo

Pertumbuhan penerbitan obligasi korporasi di tahun ini juga didukung oleh tingkat suku bunga yang masih rendah. Meski suku bunga Amerika Serikat (AS) sudah naik, suku bunga BI-7DRRR terus berada di level terendah sepanjang masa di 3,5%. 

Dari sisi permintaan, likuiditas yang cukup di pasar dan selera investor yang mencari instrumen investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi (dibandingkan dengan imbal hasil obligasi pemerintah) masih mendukung kuatnya permintaan obligasi korporasi. 

Selain itu, pajak kupon obligasi yang lebih rendah, setelah diturunkan menjadi 10%, dari 15%, membuat obligasi lebih menarik bagi investor. 

Preferensi investor masih tertuju pada obligasi korporasi dengan peringkat dari A hingga AAA dan rata-rata tenor 1-5 tahun. Tiga investor terbesar di obligasi korporasi pada Februari 2022 adalah asuransi & dana pensiun dengan total kepemilikan sebesar 37%. Sedangkan, total kepemilikan dari reksadana 27% dan perbankan 22%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×