kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penerbitan obligasi global semarak


Rabu, 29 April 2015 / 08:30 WIB
Penerbitan obligasi global semarak
ILUSTRASI. Beli Tiket Kereta Gratis Voucher Antar Jemput ke Stasiun, Hanya di Tiket.com!


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Jumlah investasi alternatif dalam mata uang asing kian bertambah. Yang terbaru, PT Soechi Lines Tbk (SOCI) berencana menerbitkan surat utang dengan nilai maksimal US$ 200 juta.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, surat utang ini berlandaskan hukum New York, Amerika Serikat (AS). Obligasi global bertenor lima tahun ini memberikan bunga maksimal 10% per tahun.

Dana hasil penerbitan obligasi mengalir untuk melunasi utang anak usaha perseroan. Sebagian dana juga dialokasikan untuk pembelian kapal serta modal kerja perusahaan dan anak usaha.

Pembelian kapal untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan permintaan atas jasa penyewaan kapal. "Diharapkan penjualan dan keuntungan naik, sehingga likuiditas juga meningkat,” tulis Direktur Utama Soechi Lines Paula Marlina dalam prospektus penerbitan obligasi.

Sebelum menggelar aksi korporasi ini, perseroan ini akan meminta persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 3 Juni 2015.

Pengelola minimarket 7-Eleven, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) juga akan menerbitkan obligasi global hingga SG$ 150 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun. Penerbitan surat utang ini dilakukan bertahap dengan tingkat bunga maksimum 10% per tahun.

Menurut rencana, dana hasil penerbitan obligasi untuk pengembangan usaha dan pembayaran kembali utang (refinancing).

Maximilianus Nico Demus, Fixed Income Samuel Sekuritas, mengatakan, surat utang SOCI menarik untuk dikoleksi. Perseroan ini memiliki prospek baik ke depan, karena  menggaet pendapatan berbasis dollar Amerika Serikat (AS). "Sehingga memberikan arus kas keuangan yang lebih baik," tutur Nico.

Selain itu, obligasi SOCI memiliki nilai positif, karena dana hasil penerbitan untuk membiayai ekspansi, yakni  membeli kapal. Dengan begitu,  market share perusahaan ini bisa naik. "Apalagi kuponnya menarik, sekitar 10%," ujar Nico.

Sementara, prospek obligasi MDLN, masih kalah menarik ketimbang  obligasi  SOCI.  "Obligasi MDLN akan lebih menarik jika memberi kupon yang lebih besar dibandingkan obligasi SOCI," kataNico.

Tingkat imbal hasil

Nico memperkirakan, aliran dana asing ke produk keuangan negara berkembang tahun ini akan berkurang dibandingkan tahun lalu. Penyebabnya:kenaikan risiko atas naiknya suku bunga AS.

Investor asing cenderung memburu obligasi berdenominasi mata uang asing, lantaran memiliki risiko nilai tukar lebih rendah ketimbang obligasi domestik dalam rupiah.

Kendati demikian, investor diperkirakan akan menghindari global bond korporasi perusahaan dengan komposisi pendapatan non-dollar yang besar. Tajamnya pelemahan nilai tukar rupiah memicu kenaikan risiko gagal bayar. Harga global bond di pasar sekunder ikut ikut anjlok.

"Dengan kata lain, perusahaan dengan dominasi pendapatan dalam rupiah yang ingin menerbitkan obligasi dollar, harus menawarkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi," imbuh Nico.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×