Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Secara konsolidasi, laba kotor AKRA terkerek 13,82% menjadi Rp 634,77 miliar dari sebelumnya Rp 557,73 miliar. Margin laba kotor juga lompat menjadi 12,4% dari sebelumnya 8,8% pada kuartal I-2020.
Margin laba bersih AKRA bahkan lompat hampir dua kali lipat menjadi 7,4% dari sebelumnya 3,8%. Sedang laba bersih konsolidasi hanya naik 34,36% menjadi Rp 305 miliar dari sebelumnya Rp 227,7 miliar.
Menurut Suresh, moncernya margin laba bersih tak lepas dari segmen kawasan industri. Melalui Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), AKRA mengantongi pemasukan Rp 375,07 miliar dari penjualan lahan di JIIPE. Laba bersihnya sebesar Rp 229,77 miliar.
Sedang pendapatan dan laba periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing Rp 111,78 miliar dan Rp 53,1 miliar. Dus, margin laba dari segmen ini cukup tebal, masing-masing 61% dan 47% pada kuartal pertama tahun ini dan tahun lalu.
Baca Juga: JIIPE bakal sokong kinerja AKR Corporindo (AKRA), simak rekomendasi sahamnya
"JIIPE akan menjadi faktor utama pertumbuhan kami di tahun-tahun mendatang. Kami memiliki perusahaan yang sangat efisien," terang Suresh.
Tahun ini, AKRA menargetkan penjualan lahan 30 ha-35 ha di kawasan JIIPE. Sejauh ini, AKRA telah mengamankan 46% diantaranya. Sedang target penjualan BBM tahun ini tumbuh 10%-12% dari realisasi tahun lalu, sekitar 2,35 juta kiloliter.
Baca Juga: Kinerja solid tahun lalu, begini prospek AKR Corporindo (AKRA) tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News