kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.847   -30,00   -0,18%
  • IDX 6.433   -8,40   -0,13%
  • KOMPAS100 921   -1,92   -0,21%
  • LQ45 718   -5,19   -0,72%
  • ISSI 203   1,01   0,50%
  • IDX30 375   -2,88   -0,76%
  • IDXHIDIV20 455   -3,77   -0,82%
  • IDX80 104   -0,55   -0,52%
  • IDXV30 111   -0,83   -0,74%
  • IDXQ30 123   -0,81   -0,66%

Pendapatan Turun, Laba Vale (INCO) Anjlok 78,94% Jadi US$ 57,76 Juta


Rabu, 26 Februari 2025 / 08:11 WIB
Pendapatan Turun, Laba Vale (INCO) Anjlok 78,94% Jadi US$ 57,76 Juta
ILUSTRASI. Sejumlah operator dump truck mengangkut slag atau limbah nikel ke tempat penampungan khusus Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024). PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba bersih US$ 57,76 juta, anjlok 78,94% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengalami penurunan kinerja sepanjang tahun 2024. INCO membukukan laba bersih senilai US$ 57,76 juta, anjlok 78,94% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Sebagai perbandingan, pada tahun 2023 INCO meraih laba bersih sebesar US$ 274,33 juta. Penurunan keuntungan INCO pada tahun lalu sejalan dengan penurunan pendapatan.

Pendapatan INCO tergerus 22,87% (yoy) dari sebelumnya US$ 1,23 miliar menjadi US$ 950,38 juta pada 2024. Pendapatan INCO berasal dari penjualan kepada Vale Canada Limited (VCL) sebesar US$ 760,20 juta dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) sejumlah US$ 190,18 juta.

Baca Juga: Danantara Resmi Meluncur, Cek Pergerakan Saham Emiten BUMN Anggota Potensialnya

Penjualan kepada VCL dan SMM masing-masing mengalami penurunan 22,88% dan 22,83% secara tahunan. Adapun, seluruh penjualan INCO dilakukan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan offtake jangka panjang dalam mata uang dolar Amerika Serikat.

Harga penjualan ditentukan dengan formula yang didasarkan atas harga tunai di London Metal Exchange (LME) dan harga realisasi rata-rata VCL. Di tengah penurunan pendapatan sebanyak 22,87%, beban pokok pendapatan INCO hanya menyusut 4,86% (yoy) menjadi US$ 842,16 juta.

Hasil ini membuat laba bruto INCO ambles 68,81% (yoy) dari US$ 347,02 juta menjadi US$ 108,22 juta pada 2024. Pada periode yang sama, beban usaha INCO justru meningkat 72,68% (yoy) menjadi US$ 38,25 juta.

Baca Juga: Komisaris Vale Indonesia (INCO) Mengundurkan Diri

Meski pada pos beban lainnya terpangkas 58,05% (yoy) menjadi US$ 9,87 juta, tapi laba usaha INCO turun signifikan. INCO mencatatkan laba usaha sebesar US$ 63,82 juta atau anjlok 78,87% dari capaian US$ 302,15 juta pada 2023.

INCO pun membukukan laba tahun berjalan sebesar US$ 57,76 juta pada 2024. Turun 78,94% dari laba tahun berjalan 2023 yang kala itu sebesar US$ 274,33 juta. Seiring penurunan kinerja, laba per saham INCO ikut merosot secara tahunan. Dari US$ 0,0276 pada 2023 menjadi US$ 0,0056 pada tahun 2024.

 

Sampai akhir tahun 2024, INCO memiliki jumlah aset sebesar US$ 3,17 miliar. INCO mempunyai liabilitas sebanyak US$ 443,75 juta dengan posisi ekuitas sebesar US$ 2,73 miliar. INCO memiliki kas dan setara kas pada akhir tahun sebesar US$ 674,69 juta. 

Baca Juga: Vale (INCO) Beberkan Kontrak Rp 2,8 Triliun dengan Petrosea (PTRO)

Dari sisi pergerakan saham, harga INCO juga sedang merosot. Pada perdagangan kemarin (25/2), harga INCO anjlok 6,46% ke level Rp 2.750 per saham. Secara year to date, harga saham INCO mengakumulasi penurunan 24,03%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×