kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Turun, Kimia Farma (KAEF) Rugi Rp 205 Miliar di Semester I 2022


Sabtu, 01 Oktober 2022 / 09:15 WIB
Pendapatan Turun, Kimia Farma (KAEF) Rugi Rp 205 Miliar di Semester I 2022


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan pendapatan mencapai Rp 4,4 triliun di semester pertama 2022. Raihan ini melorot 20,4% dari sebelumnya Rp 5,5 triliun di periode yang sama tahun 2021. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/9), raihan pendapatan Kimia Farma disokong oleh penjualan lokal sebesar Rp 4,3 triliun dan sisanya dai penjualan luar negeri mencapai Rp 60,9 miliar. 

Sementara dari sisi jenis produk, obat generik menyumbang pendapatan Rp 342,8 miliar, obat ethical Rp 292,6 miliar, alat kesehatan dan lain-lain Rp 33,7 miliar serta bahan baku Rp 66,4 miliar. 

Kemudian penjualan dari pihak ketiga dikontribusi oleh produk obat ethical Rp 1,35 triliun, alat kesehatan Rp 803 miliar serta obat over the counter (OTC) Rp 864 miliar. 

Baca Juga: Pendapatan Kimia Farma (KAEF) Turun Jadi Rp 4,4 Triliun pada Semester I

Dari sisi beban pokok pendapatan KAEF turun 20,27% menjadi Rp 2,95 triliun. Penurunan beban yang beriringan dengan pendapatan menyebabkan laba kotor emiten BUMN ini juga turun 20,97% menjadi Rp 1,48 triliun. 

Penurunan pendapatan ini menyebabkan Kimia Farma harus mencatat kerugian bersih Rp 205,12 miliar di semester pertama 2022. Padahal pada periode yang sama tahun lalu KAEF masih mencatat laba bersih Rp 57,6 miliar.

Pasalnya, beban usaha KAEF justru naik tipis 3,22% menjadi Rp 1,6 triliun dari sebelumnya Rp 1,55 triliun. Kenaikan pendapatan lain-lain serta penurunan beban selisih kurs mata uang tak mampu menahan penurunan bottom line KAEF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×