Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memprediksi pendapatannya akan melemah di tahun ini, terutama karena turunnya pendapatan dari segmen enterprise, UMKM dan pemerintah.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony justru melihat pelemahan dari segmen tersebut seharusnya tidak terlalu signifikan berdampak. Mengingat produk TLKM saat ini juga masih mendominasi digunakan oleh masyarakat.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) ajukan relaksasi pembayaran utang bank
"Sehingga penurunan pendapatan TLKM di tahun ini kemungkinan hanya sebatas 10% jika pun ada penurunan. Laba bersih juga di kisaran tersebut," jelas Chris kepada Kontan, Selasa (5/5).
Sementara itu Head of Research Panin Sekuritas Niko Laurens memprediksi pendapatan dan laba bersih TLKM masih bisa tumbuh single digit yaitu sekitar 6% hingga 10% sejalan dengan peningkatan trafik data. "Kalau sekarang volume atau trafik data masih positif ya, dari sisi volume saja indikasi industrinya tumbuh 15%-20%," jelas Nico.
Peningkatan trafik tersebut didorong oleh kebijakan work from home (WFH) yang sudah berjalan sejak April 2020 dan masih berlaku hingga saat ini. Pola bekerja dari rumah ini pun diprediksi akan berlanjut meski Covid-19 telah selesai, sehingga tetap bisa mendorong peningkatan trafik di tahun ini.
Baca Juga: Indeks High Dividend 20 anjlok, ini saham-saham yang bisa dikoleksi
Dus, Chris menyarankan investor untuk bisa membeli saham TLKM pada harga saat ini dengan target di area Rp 3.800. Sementara itu Nico juga mengatakan saham TLKM cukup menarik dengan target harga dalam 12 bulan ke depan sekitar Rp 4.000.
Asal tahu saja, harga saham TLKM per hari ini ditutup di level Rp 3.320. Bila dilihat sejak awal tahun, saham TLKM telah terkoreksi 16,37%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News