kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Siloam Hospitals (SILO) turun 5,92% di semester I, ini penyebabnya


Sabtu, 08 Agustus 2020 / 20:25 WIB
Pendapatan Siloam Hospitals (SILO) turun 5,92% di semester I, ini penyebabnya


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Siloam International Hospitals Tbk mencatatkan kinerja yang berat sepanjang enam bulan pertama 2020.  Emiten dengan kode SILO itu mencatatkan penurunan pendapatan hingga Rp 3,18 triliun.

Pendapatan tersebut menurun 5,92% secara tahunan atau year on year (YoY), sebelumnya pendapatan SILO tercatat Rp 3,38 triliun. Adapun penurunan pendapatan tersebut disebabkan volume pasien rawat inap dan pasien rawat jalan yang menurun sepanjang semester I 2020, khususnya di kuartal II. 

Baca Juga: Dewata Fright (DEAL) kantongi kontrak anyar Rp 75 miliar di semester I

Volume pasien rawat inap di kuartal II 2020 tercatat menurun hingga 44,8% dibanding periode yang sama tahun 2019.  Adapun di kuartal II 2020 ini volume pasien rawat inap menjadi 32.748 pasien. Akibatnya, pasien rawat inap sepanjang semester I 2020 tertekan 18,2% secara tahunan menjadi 100.298 pasien. 

Volume pasien rawat jalan juga tertekan di sepanjang semester I 2020. Menurut keterangan tersebut, volume pasien rawat jalan menurun 18,7% YoY menjadi 1.066.161 pasien. Penurunan itu dipicu kunjungan pasien rawat jalan yang menurun di kuartal II menjadi 347.134 pasien, lebih mini 45,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penurunan volume pasien yang signifikan, karena pasien menunda perawatan di rumah sakit karena Covid-19," jelas manajemen dalam keterangan resminya. 

Akibat penurunan tersebut, laba bruto SILO ikut menurun menjadi Rp 956,41 miliar dari sebelumnya Rp 1,08 triliun. Padahal beban pokok pendapatan SILO telah diusahakan ditekan 3,47% YoY menjadi Rp 2,22 triliun. 

Baca Juga: Mulia Industrindo (MLIA) menanggung rugi Rp 44,99 miliar di semester I 2020

Adapun SILO masih membukukan laba usaha di enam bulan pertama 2020, walaupun menurun drastis jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Tercatat laba usaha SILO di semester I 2020 mencapai Rp 4,94 miliar, jumlah tersebut turun 95,47% jika dibanding laba usaha tahun 2019 yang dibukukan Rp 109,15 miliar. 

Akan tetapi, SILO menanggung rugi sebelum pajak hingga 76,93 miliar. Pada semester I 2020 SILO masih mencatatkan laba sebelum pajak hingga Rp 85,86 miliar. Kerugian ini dipicu oleh meningkatnya beban keuangan hingga 239,98% YoY menjadi Rp 85,88 miliar. 

Akibatnya, SILO menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 130,04 miliar. Padahal di semester I 2019 SILO masih mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 4,89 miliar. 

Adapun dalam keterangan resminya, Presiden Direktur Siloam Ketut Budi Wijaya menjelaskan Covid-19 memang menimbulkan dampak negatif pada hasil finansial perseroan. 

Baca Juga: Kinerja Panca Global Kapital (PEGE) tertekan di semester I

"Saat ini belum jelas kapan kami akan melihat perbaikan keadaan. Walau ada ketidakpastian di masa depan, kami telah menyusun tim manajemen yang kuat yang telah menunjukkan eksekusi yang sangat baik sepanjang tahun 2019 dan 2020," jelasnya.

Sekadar informasi, di enam bulan pertama tahun 2020 SILO memiliki aset hingga Rp 8,63 triliun. Jumlah tersebut naik 11,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 7,74 triliun. 

Sementara itu, total liabilitas SILO tercatat meningkat menjadi Rp 2,81 triliun, dari akhir tahun 2019 yang tercatat Rp 1,75 triliun. Ekuitasnya tercatat Rp 5,82 triliun, menurun dari sepanjang tahun 2019 yang tercatat Rp 5,99 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×