kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Sejumlah Emiten Melonjak di 2021, Begini Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 24 Maret 2022 / 18:52 WIB
Pendapatan Sejumlah Emiten Melonjak di 2021, Begini Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Kinerja emiten di sejumlah sektor sudah menunjukkan perbaikan pada tahun lalu.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Kendati begitu, di dalam negeri kondisi pandemi sudah lebih terkendali. Hingga pemerintah pun sudah berani membuka pintu bagi wisatawan, meniadakan karantina, dan mobilitas masyarakat yang lebih longgar.

Dalam kondisi seperti ini, Liza menyarankan agar pelaku pasar fokus pada sentimen positif yang melingkupi sektor terkait. Sektor yang masih berjaya seperti komoditas tambang dan agrikultur. Kemudian, keputusan Bank Indonesia untuk tidak menaikkan suku bunga membawa angin segar bagi sektor properti. 

"Namun menyikapi kenaikan harga emiten-emiten tambang yang sudah lumayan tinggi, ada baiknya para trader atau investor juga memperhatikan level-level support dan resistance," tegas Liza. 

Baca Juga: IHSG Moncer, Kinerja Reksadana Indeks Berpotensi Cemerlang

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memandang bahwa kenaikan kinerja keuangan emiten pada 2021 juga tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat pada 2021 sampai awal tahun ini. Dia turut memperkirakan pertumbuhan kinerja akan berlanjut pada 2022.

Menurut Herditya, saham BBCA, BBRI, BBNI, EXCL, dan SIDO masih menarik untuk dilakukan akumulasi. "Untuk pertambangan karena seasonal dan bergantung kepada harga komoditasnya maka dapat hold terlebih dulu," ungkap dia.

Adapun, Wawan melihat saham-saham di sektor keuangan dan telekomunikasi menarik untuk dikoleksi. Kemudian, untuk saham di sektor consumer goods yang sedang tertekan kenaikan harga bahan baku, Wawan menyarankan buy on weakneas dengan target investasi jangka panjang.

Baca Juga: Diuntungkan Pemulihan Ekonomi, Ini Rekomendasi Saham Perbankan dari Maybank Sekuritas

Selain itu, saham komoditas juga dinilai menarik, tapi pelaku pasar mesti mencermati volatilitas harga komoditas global. Hal senada juga disampaikan oleh Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora. Di samping sektor komoditas, Andhika juga melihat sektor perbankan dan ritel potensial untuk melanjutkan tren positif di tahun ini.

"Dengan membaiknya covid dan perekonomian, perusahaan akan lebih berani melakukan ekspansi bisnis, sehingga berpotensi menaikkan permintaan kredit di industri perbankan. Demikian juga sektor ritel akan diuntungkan dengan terkendalinya covid karena mobilitas masyarakat lebih longgar," kata Andhika.

Andhika merekomendasikan buy on weakness untuk saham BRIS di area Rp 1.540 per saham-Rp 1.600 per saham dengan level support di Rp 1.465 per saham dan target penguatan jangka panjang pada Rp 1.900 per saham.

Baca Juga: Analis Rekomendasikan Beli Saham ADRO, Simak Ulasannya

Kemudian investor bisa buy on weakness saham ITMG di Rp 26.500 per saham-Rp 27.000 per saham dengan support di Rp 25.500 dan target penguatan pada Rp 30.000. Lalu, buy on weakness saham ISAT di Rp 5.200 per saham-Rp 5.300 per saham dengan support Rp 5.000 per saham dan target penguatan di level Rp 6.000 per saham.

Sedangkan Valdy menjagokan saham-saham bank berkapitalisasi besar seperti BBCA, BBRI, BMRI,  dan BBNI, serta saham batubara yakni ADRO, PTBA dan ITMG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×