kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Phapros (PEHA) diproyeksi naik 11,9%, ini rekomendasi Danareksa Sekuritas


Minggu, 29 September 2019 / 18:01 WIB
Pendapatan Phapros (PEHA) diproyeksi naik 11,9%, ini rekomendasi Danareksa Sekuritas
ILUSTRASI. Obat produk PT Phapros Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli saham PT Phapros Tbk (PEHA) karena prospek ke depannya yang menarik setelah aksi korporasinya, konsolidasi dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Analis Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto menyatakan, emiten farmasi milik negara Phapros mencatat pertumbuhan solid didukung oleh beberapa faktor.

Baca Juga: Pasar menarik, Kimia Farma terjun ke segmen bisnis kecantikan

Pertama, akuisisi dengan KAEF yang mengarah pada skala ekonomi yang lebih besar dan jaringan distribusi yang lebih luas.

“Kedua, ekspansi yang berkelanjutan dengan 12 produk baru di dalam pipeline PEHA ditambah dengan fasilitas baru untuk memanfaatkan pasar,” ujarnya dalam riset yang diterima Kontan pada Jumat (27/9).

Katalis positif dari konsolidasi dengan KAEF diperkirakan kedua perusahaan akan memiliki total pangsa pasar gabungan sekitar 4%-5% di pasar obat resep atau obat Over The Counter (OTC).

Ditambah dengan jumlah 14 pabrik dengan rincian 3 pabrik milik PEHA dan 11 milik KAEF yang membuat kedua perusahaan ini memiliki kapasitas yang lebih besar untuk memanfaatkan peningkatan permintaan dari BPJS kesehatan.

Baca Juga: Menanti Holding Farmasi, KAEF dan PEHA Sudah Siapkan Strategi Bisnis

Bisnis PEHA tentunya akan menguat ditopang jaringan distribusi KAEF yang luas. Menurut Natalia, KAEF mempunyai rantai apotek terbesar di Indonesia. Hal ini akan mendukung pertumbuhan PEHA ke depannya.

Natalia menyatakan semakin besar cakupan BPJS Kesehatan akan mengarah pada permintaan yang lebih tinggi untuk obat-obatan dan peralatan medis yang didukung di Indonesia.

Oleh karena itu, Phapros berencana untuk meluncurkan 12 obat baru setiap tahun, sebagian besar dalam kategori Ethical. Obat ethical memanfaatkan pasar obat yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit umum di negara ini.

Phapros juga berencana untuk mengembangkan fasilitas baru untuk memproduksi cairan intravena untuk CAPD, untuk angioplasti koroner, peacac ampul cartridge untuk anestesi gigi dan fasilitas lainnya untuk mendukung inovasi produk yang akan mempertahankan margin.

Kapasitas produksi yang lebih tinggi harus mendukung pertumbuhan top line di sepanjang 2019 yakni 27,9% dan sepanjang 2020 sebesar 23,7% yoy.

Baca Juga: Ini strategi Kimia Farma (KAEF) dan Phapros (PEHA) setelah ada holding BUMN farmasi

Pertumbuhan dobel digit ini merupakan kontribusi penjualan obat generik yang terus dipertahankan PEHA di 50% dari total pendapatan.

Adapun Natalia memperkirakan pertumbuhan pendapatan PEHA di sepanjang 2019 sebesar 11,9% yoy dan sepanjang 2020 sebesar 24,5% yoy. Pertumbuhan rata-rata investasi atau compound annual growth rate (CAGR) dari full year 2018 sampai akhir 2020 sebesar 13,7%.

Natalia merekomendasikan investor mulai membeli saham PEHA dengan target harga Rp 1.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×