Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli saham PT Phapros Tbk (PEHA) karena prospek ke depannya yang menarik setelah aksi korporasinya, konsolidasi dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Analis Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto menyatakan, emiten farmasi milik negara Phapros mencatat pertumbuhan solid didukung oleh beberapa faktor.
Baca Juga: Pasar menarik, Kimia Farma terjun ke segmen bisnis kecantikan
Pertama, akuisisi dengan KAEF yang mengarah pada skala ekonomi yang lebih besar dan jaringan distribusi yang lebih luas.
“Kedua, ekspansi yang berkelanjutan dengan 12 produk baru di dalam pipeline PEHA ditambah dengan fasilitas baru untuk memanfaatkan pasar,” ujarnya dalam riset yang diterima Kontan pada Jumat (27/9).
Katalis positif dari konsolidasi dengan KAEF diperkirakan kedua perusahaan akan memiliki total pangsa pasar gabungan sekitar 4%-5% di pasar obat resep atau obat Over The Counter (OTC).
Ditambah dengan jumlah 14 pabrik dengan rincian 3 pabrik milik PEHA dan 11 milik KAEF yang membuat kedua perusahaan ini memiliki kapasitas yang lebih besar untuk memanfaatkan peningkatan permintaan dari BPJS kesehatan.
Baca Juga: Menanti Holding Farmasi, KAEF dan PEHA Sudah Siapkan Strategi Bisnis
Bisnis PEHA tentunya akan menguat ditopang jaringan distribusi KAEF yang luas. Menurut Natalia, KAEF mempunyai rantai apotek terbesar di Indonesia. Hal ini akan mendukung pertumbuhan PEHA ke depannya.
Natalia menyatakan semakin besar cakupan BPJS Kesehatan akan mengarah pada permintaan yang lebih tinggi untuk obat-obatan dan peralatan medis yang didukung di Indonesia.
Oleh karena itu, Phapros berencana untuk meluncurkan 12 obat baru setiap tahun, sebagian besar dalam kategori Ethical. Obat ethical memanfaatkan pasar obat yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit umum di negara ini.
Phapros juga berencana untuk mengembangkan fasilitas baru untuk memproduksi cairan intravena untuk CAPD, untuk angioplasti koroner, peacac ampul cartridge untuk anestesi gigi dan fasilitas lainnya untuk mendukung inovasi produk yang akan mempertahankan margin.
Kapasitas produksi yang lebih tinggi harus mendukung pertumbuhan top line di sepanjang 2019 yakni 27,9% dan sepanjang 2020 sebesar 23,7% yoy.
Baca Juga: Ini strategi Kimia Farma (KAEF) dan Phapros (PEHA) setelah ada holding BUMN farmasi
Pertumbuhan dobel digit ini merupakan kontribusi penjualan obat generik yang terus dipertahankan PEHA di 50% dari total pendapatan.
Adapun Natalia memperkirakan pertumbuhan pendapatan PEHA di sepanjang 2019 sebesar 11,9% yoy dan sepanjang 2020 sebesar 24,5% yoy. Pertumbuhan rata-rata investasi atau compound annual growth rate (CAGR) dari full year 2018 sampai akhir 2020 sebesar 13,7%.
Natalia merekomendasikan investor mulai membeli saham PEHA dengan target harga Rp 1.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News