Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Natalia menyatakan semakin besar cakupan BPJS Kesehatan akan mengarah pada permintaan yang lebih tinggi untuk obat-obatan dan peralatan medis yang didukung di Indonesia.
Oleh karena itu, Phapros berencana untuk meluncurkan 12 obat baru setiap tahun, sebagian besar dalam kategori Ethical. Obat ethical memanfaatkan pasar obat yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit umum di negara ini.
Phapros juga berencana untuk mengembangkan fasilitas baru untuk memproduksi cairan intravena untuk CAPD, untuk angioplasti koroner, peacac ampul cartridge untuk anestesi gigi dan fasilitas lainnya untuk mendukung inovasi produk yang akan mempertahankan margin.
Kapasitas produksi yang lebih tinggi harus mendukung pertumbuhan top line di sepanjang 2019 yakni 27,9% dan sepanjang 2020 sebesar 23,7% yoy.
Baca Juga: Ini strategi Kimia Farma (KAEF) dan Phapros (PEHA) setelah ada holding BUMN farmasi
Pertumbuhan dobel digit ini merupakan kontribusi penjualan obat generik yang terus dipertahankan PEHA di 50% dari total pendapatan.
Adapun Natalia memperkirakan pertumbuhan pendapatan PEHA di sepanjang 2019 sebesar 11,9% yoy dan sepanjang 2020 sebesar 24,5% yoy. Pertumbuhan rata-rata investasi atau compound annual growth rate (CAGR) dari full year 2018 sampai akhir 2020 sebesar 13,7%.
Natalia merekomendasikan investor mulai membeli saham PEHA dengan target harga Rp 1.800.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News