kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini strategi Kimia Farma (KAEF) dan Phapros (PEHA) setelah ada holding BUMN farmasi


Senin, 23 September 2019 / 18:05 WIB
Ini strategi Kimia Farma (KAEF) dan Phapros (PEHA) setelah ada holding BUMN farmasi
ILUSTRASI. Apotik Kimia Farma


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan farmasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Phapros Tbk (PEHA) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menguatkan keunggulan  bisnis farmasinya setelah holding BUMN farmasi terlaksana paling lambat Oktober 2019 mendatang.

Direktur Utama KAEF Verdi Budidarmo menjelaskan setelah holding sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) KAEF akan melengkapi ekosistem healthcare.

“Adapun KAEF juga terus melakukan pengembangan bisnis baik organik maupun anorganik,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (23/9).

Baca Juga: Tujuh saham penghuni baru indeks FTSE kompak melemah pada perdagangan hari ini

Verdi bilang prospek bisnis KAEF setelah holding adalah memperkuat rantai bisnis dari hulu ke hilir. Jadi target Kimia Farma setelah holding adalah melengkapi ekosistem healthcare dengan  akuisisi rumah sakit.

Kemudian dalam jangka menengah KAEF akan melakukan pengembangan bisnis hulu yaitu perluasan produk dan fasilitas Active Pharmaceutical Ingredient -raw (API) material obat yang tentunya diharapkan dapat mendukung dan memperkuat holding BUMN farmasi.

Tentunya dalam pelaksanaan penggabungan perusahaan farmasi pelat merah ini KAEF punya keunggulan di layanan kesehatan yang akan menunjang penguatan rantai bisnis farmasi BUMN. Beberapa keunggulan KAEF antara lain manufaktur API, klinik kesehatan, apotek ritel farmasi dan laboratorium klinik.

Melansir laporan keuangannya terakhir di semester I 2019, pada separuh pertama tahun ini KAEF mampu membukukan pendapatan tumbuh 18,77% year on year (yoy) menjadi Rp 4,52 triliun dari sebelumnya Rp 3,80 triliun di semester I 2018.

Baca Juga: UOB Kay Hian Sekuritas menyiapkan tujuh perusahaan untuk IPO di sisa tahun ini

Paling banyak kontribusi ke penjualan KAEF dari penjualan produksi entitas  adalah dari penjualan obat generik yakni Rp 718,92 miliar. Adapun dari penjualan produksi pihak ketiga, penjualan yang paling besar berkontribusi dari obat ethical yakni sebesar Rp 1,20 triliun diikuti dengan alat kesehatan, jasa klinik, lab klinik sebesar Rp 831,25 miliar.

Verdi menyatakan target jangka pendek KAEF satu sampai dua tahun mendatang adalah melaksanakan support kepada holding farmasi melalui harmonisasi serta stabilisasi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×