kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan naik tapi rugi, ini rekomendasi saham PT Timah (TINS)


Rabu, 15 April 2020 / 20:25 WIB
Pendapatan naik tapi rugi, ini rekomendasi saham PT Timah (TINS)
ILUSTRASI. PT Timah Tbk (TINS) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 19,30 triliun sepanjang tahun lalu.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 19,30 triliun sepanjang tahun lalu. Pendapatan TINS melonjak 75,13% dari pendapatan Rp 11,02 triliun pada tahun 2018.

Tapi, beban operasional emiten bersandi emiten pelat merah ini juga tercatat cukup tinggi. Alhasil, TINS harus menanggung rugi tahun berjalan yang diatribusikan pada entitas induk Rp 611,28 miliar. Padahal, TINS masih mengantongi laba bersih Rp 132,29 miliar pada tahun 2018.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai, prospek Timah ke depannya masih tergantung pada kenaikan harga komoditas. Perusahaan BUMN ini akan diuntungkan oleh pengolahan mineral logam tanah jarang atau rare earth di Kepulauan Bangka Belitung. “Efek dari penambangan rare earth bisa menjadi katalis positif untuk TINS,” kata Chris kepada Kontan.co.id, Rabu (15/4).

Baca Juga: Meski pendapatan naik 75,13%, Timah (TINS) catat rugi bersih Rp 611,28 miliar di 2019

Chris menambahkan, TINS masih kesulitan dari sisi pendapatan selama harga komoditasnya masih lesu. Inilah yang terutama menyebabkan PT Timah merugi.

Berdasarkan laporan keuangan TINS 2019, beban pendapatan usaha Timah melesat 82,79% menjadi Rp 18,17 triliun dari Rp 9,94 triliun pada tahun sebelumnya.

Terlebih, TINS juga turut mengalami dampak langsung dari pandemi virus corona ini. Dalam catatan Kontan, Direktur Utama Timah Riza Pahlevi mengatakan, perusahaan ini masih menunggu perkembangan pasar untuk mengakselerasi penjualan terutama pasar ekspor. Oleh karena itu, sementara ini TINS menurunkan produksi dan menahan penjualan hingga harga dinilai menguntungkan.

Baca Juga: PT Timah (TINS) belum merealisasikan buyback saham, ini alasannya

Riza menambahkan, di tengah penyebaran virus corona saat ini banyak perusahaan menghentikan produksi dan ini berdampak pada pengurangan permintaan dan penurunan harga logam timah. Dia menyebutkan, penurunan produksi mencapai 20%-30% dari target bulanan yang telah ditetapkan perusahaan.

Menahan ekspor dan mengurangi produksi menjadi langkah sementara yang dilakukan TINS sambil melihat perkembangan permintaan pasar. TINS juga belum dapat memprediksikan kapan permintaan akan membaik di tengah situasi global yang sedang tak menentu saat ini.

Lantaran masih merugi pada tahun lalu, Chris bilang, akan lebih baik apabila pelaku pasar menunggu kinerja kuartal pertama tahun ini dari TINS. Chris menyarankan investor untuk wait and see saham TINS.

Pada perdagangan Rabu (15/4), harga saham TINS melemah 3,74% ke posisi Rp 515 per saham. Sementara, dari awal tahun saham TINS sudah terjun hingga 37,58%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×