kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,83   9,44   1.05%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan naik, laba Semen Indonesia (SMGR) turun 50% tertekan beban keuangan


Kamis, 01 Agustus 2019 / 21:17 WIB
Pendapatan naik, laba Semen Indonesia (SMGR) turun 50% tertekan beban keuangan


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) masih menunjukkan kinerja yang prima di separuh pertama 2019. Perusahaan dengan kode saham SMGR ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 484,78 miliar. Angka ini anjlok 50,09% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 971,34 miliar.

Laba bersih SMGR merosot di tengah kenaikan pendapatan. Pada semester pertama 2019, SMGR mencatatkan pendapatan Rp 16,35 triliun atau naik 22,84% dari periode sebelumnya sebesar Rp 13,31 triliun.

Baca Juga: Ini Jurus-Jurus Semen Indonesia (SMGR) Menggenjot Kinerja Ini Jurus-Jurus Semen Indonesia (SMGR) Menggenjot Kinerja

Beban pokok pendapatan SMGR juga terpantau naik 22,92% menjadi Rp 11,69 triliun. Di periode sebelumnya, beban pokok pendapatan SMGR tercatat sebesar Rp 9,51 triliun.
Alhasil, SMGR mengantongi laba kotor sebesar Rp 4,66 triliun di separuh pertama 2019, meningkat 22,63% secara tahunan.

Laba SMGR tertekan akibat lonjakan beban keuangan yang mencapai Rp 1,50 triliun. Beban keuangan ini melejit 227,40% ketimbang semester pertama tahun lalu yang mencapai Rp 459,62 miliar.

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) siap bersaing dengan pemain baru Semen Indonesia (SMGR) siap bersaing dengan pemain baru

Lonjakan beban keuangan ini terutama berasal dari beban keuangan kredit investasi, kredit modal kerja, dan obligasi.

Sekadar informasi, per Juni 2019, SMGR memiliki pinjaman jangka pendek sebesar Rp 5,23 triliun, naik 236,77% dari posisi akhir Desember 2018 sebesar Rp 1,55 triliun. Kenaikan pun terjadi pada pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu setahun menjadi Rp 620,13 miliar dari akhir Desember yang hanya Rp 83,74 miliar.

SMGR mencatat pinjaman bank senilai Rp 20,38 triliun yang naik lebih dari empat kali lipat dari posisi akhir Desember 2018 sebesar Rp 4,87 triliun. Emiten pelat merah ini pun mencatat kenaikan utang obligasi hingga 136% menjadi Rp 7,06 triliun.

Baca Juga: PT Semen Indonesia (SMGR) raih pinjaman Rp 9,35 triliun, untuk apa saja?

Untuk Penjualan produk berdasarkan entitas sepengendali BUMN, penjualan kepada PT Wijaya Karya (WIKA) masih menjadi yang tertinggi yakni Rp 89,5 miliar. Nilai penjualan kepada WIKA melesat jauh dibanding periode sebelumnya yang hanya mencapai Rp 14,1 miliar.

Semester ini SMGR juga mencatatkan penjualan kepada PT PP Presisi Tbk (PPRE) senilai Rp 61,57 miliar. Di periode sebelumnya, SMGR tidak mencatatkan penjualan kepada PT PP Presisi.

Sementara itu, penjualan produk ke PT Adhi Karya Tbk (ADHI) malah menurun 44,5% menjadi Rp 36,93 miliar. Padahal di periode yang sama tahun 2018, penjualan produk kepada ADHI mencapai Rp 66,55 miliar.

Baca Juga: Penjualan Semen Menurun, Ini yang Akan Semen Indonesia (SMGR) Lakukan

Per 30 Juni 2019, jumlah aset SMGR tercatat sebesar Rp 76,9 triliun atau naik 50% lebih dibanding periode tahun lalu. Jumlah asset ini terdiri atas liabilitas sebesar Rp 45,063 triliun dan ekuitas sebesar Rp 31,92 triliun. Kenaikan aset ini terjadi setelah SMGR mengakuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) pada akhir Januari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×