kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan naik 9,4% di semester I-2021, ini kata Menteng Heritage Realty (HRME)


Senin, 02 Agustus 2021 / 12:43 WIB
Pendapatan naik 9,4% di semester I-2021, ini kata Menteng Heritage Realty (HRME)
ILUSTRASI. Hotel The Hermitage milik PT Menteng Heritage Realty Tbk di Menteng Jakarta


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) mampu menumbuhkan pendapatan pada semester pertama 2021. Dalam periode enam bulan pertama itu, HRME mencatatkan pendapatan sebesar Rp 27,9 miliar, tumbuh 9,48% dibandingkan realisasi pada Semester I-2020 yang sebesar Rp 25,52 miliar.

Direktur Utama Menteng Heritage Realty Christofer Wibisono menyampaikan, perbaikan pada periode Semester I-2021 tak lepas dari kebijakan penanganan pandemi covid-19 seperti PPKM Mikro dan percepatan program vaksinasi massal yang digenjot sejak awal tahun.

"Sehingga perseroan memiliki hari operasional dan volume bisnis yang lebih dari sebelumnya," kata Christofer dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada Kontan.co.id, Senin (2/8).

Selain itu, anak usaha yang bergerak di bidang pelayaran, yakni PT Global Samudra Nusantara berkontribusi secara konsisten terhadap pendapatan HRME. Terutama dengan peningkatan harga komoditas batubara yang membuat permintaan kebutuhan transhipment turut meningkat.

Baca Juga: Menteng Heritage (HRME) catatkan penurunan pendapatan hingga 56,89% di 2020

Dengan pertumbuhan pendapatan, HRME mampu menekan rugi kotor dari Rp 8,9 miliar menjadi Rp 6,8 miliar. Meski terdapat perbaikan pada pos rugi kotor, tapi dia mengemukakan bahwa HRME masih belum dapat memperbaiki kinerja pada rugi bersih secara signifikan.

Pada semester I-2021, rugi bersih periode berjalan HRME turun tipis 2,42%, dari Rp 15,70 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp 15,32 miliar.

"Hal ini diatribusikan oleh pendapatan lain-lain yang tercatat sebesar minus Rp 4 miliar dari sebelumnya minus Rp 2,9 miliar," jelas Christofer.

Pendapatan lain-lain ini merupakan pencatatan porsi kepemilikan perseroan atas kinerja unit usaha afiliasi di Bali yang belum membaik. Hal ini tidak terlepas dari kondisi turis mancanegara yang masih belum dapat berwisata ke Indonesia, termasuk ke Bali.

Christofer menyadari bahwa pada semester kedua ini, kondisi bisnis masih penuh tantangan. Seperti diketahui, pada bulan Juli, pemerintah mengambil kebijakan PPKM Darurat dan dilanjutkan PPKM Level 4 guna meredam Covid-19 varian Delta.

"Kami mendukung upaya Pemerintah dalam menangani Covid-19 supaya cepat selesai. Selanjutnya, kami selalu mengapresiasi setiap kebijakan pemerintah yang memberi kelonggaran kepada sektor perhotelan yang dipandang tidak menambah resiko penyebaran Covid-19," imbuh Christofer.

 

Setelah mempelajari kebijakan terkini terkait PPKM Level 4, HRME pun telah kembali membuka Lavue Rooftop di Hermitage dengan menjalankan protokol kesehatan dan mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan.

Untuk Pomelotel, HRME meluncurkan Gerobak PPKM (Pomelotel Paket Kenyang Murah) DriveThru dengan menu unggulan seperti Nasi Goreng N95 dan Mie Tek-Tek Delta.

"Dengan Gerobak PPKM Drive Thru ini diharapkan pelanggan dapat memesan menu-menu favorit to-go yang dapat disantap di rumah ataupun di mobil sendiri sehingga tidak menimbulkan kerumunan," pungkas Christofer.

Selanjutnya: Laba bersih Campina Ice Cream Industry (CAMP) melonjak 235,05% di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×