Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel diperkirakan akan mampu merealisasikan pertumbuhan pendapatan lebih dari yang ditargetkan perusahaan di awal tahun.
IndoPremier Sekuritas memperkirakan Mitratel bisa menorehkan pendapatan tumbuh sekitar 13% tahun ini. Sedangkan sebelumnya, MTEL hanya mencanangkan pertumbuhan sebesar 11%.
Dalam riset terbarunya dikutip Selasa (26/9), prediksi Indo Premier Sekuritas tersebut didorong oleh tingginya permintaan sewa menara telekomunikasi sepanjang semester I dan ekspektasi permintaan terus meningkat hingga akhir tahun ini.
Selain itu, margin keuntungan MTEL diprediksi meningkat secara bertahap. Michelle Nugroho dan Giovanni Dustin Analis Indo Premier Sekuritas mengatakan, ekspektasi performa akan melampaui target manajemen terlihat dari keberhasilan perseroan mengamankan sebanyak 1,700 order dari EXCL.
Mitratel juga berpotensi mendapatkan tambahan pendapatan dari pembaharuan perjanjian penyewaan sebanyak 4.000 menara dengan Telkomsel pada kuartal II-2023. Pendapatan penyewaan ini kemungkinan baru dicatatkan pada semester II tahun ini.
“Kami memperkirakan tingkat pertumbuhan pendapatan perseroan tahun ini bisa mencapai 13% atau lebih tinggi dari perkiraan manajemen dan realisasi tahun lalu sekitar 12,5%,” tulis Michelle dan Giovanni dalam riset tersebut.
Baca Juga: Mitratel (MTEL) Menerbitkan MTN Senilai Rp 550 Miliar
Terkait segmen sewa fiber optik, MTEL telah mengelola sebanyak 27.000 dengan rasio utilisasi sekitar 1 kali yang berasal dari Indosat dengan penyewa terbesar mencapai 90%. Kemudian disusul XL, Smartfren, dan Telkomsel.
Meski rasio utilisasi fiber optik masih rendah, Mitratel berhasil mencatatkan margin EBITDA segmen ini mencapai 50%. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 70% dalam jangka panjang, seiring dengan peningkatan rasio utilisasi.
Selain itu, Michelle dan Giovanni menyebutkan, Mitratel memiliki potensi pertumbuhan anorganik baik segmen menara telekomunikasi dan fiber optik. Hal ini didukung faktor kuatnya neraca keuangan perseroan, sehingga bisa merealisasikan akuisisi dalam waktu dekat.
Saat ini Mitratel tengah berdiskusi dengan para pemilik tower untuk akuisisi sisa menara telekomunikasi yang tersedia di pasar dengan target akhir tahun ini atau awal tahun depan. Perseroan juga memiliki ruang yang besar untuk menambah jangkauan fiber optik dengan membuka opsi akuisisi.
Berbagai faktor tersebut mendorong Indo Premier Sekuritas untuk mempertahankan rekomendasi beli saham MTEL dengan target harga Rp 880. Target tersebut mempertimbangkan valuasi saham MTEL tergolong murah dibandingkan saham sejenis.
Indo Premier memperkirakan laba bersih Mitratel akan naik menjadi Rp 2,12 triliun tahun ini, dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 1,78 triliun. Sedangkan pendapatan diproyekis naik dari Rp 7,72 triliun menjadi Rp 8,72 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News