Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA), perusahaan tercatat yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, melaporkan pendapatan sebesar USD 70 juta pada Kuartal I 2025 (mengalami sedikit penurunan sebesar 6% YoY). EBITDA pada kuartal ini tercatat sebesar USD 25 juta (turun 20% YoY), sementara Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemegang Saham Perseroan tercatat sebesar USD 8 juta (menurun 20% YoY).
Catatan kinerja pada Kuartal I 2025 ini terutama dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan gas ke pabrik amoniak akibat kegiatan pemeliharaan di pemasok gas hulu, sehingga berdampak pada produksi amoniak.
ESSA terus mempertahankan standar tertinggi dalam keselamatan dan keandalan operasional pabrik. Pabrik amoniak telah mencatat 8,6 juta jam kerja kumulatif tanpa Loss Time Injury (LTI), sementara pabrik LPG mencatat 6,1 juta jam kerja kumulatif tanpa LTI (mencatat hampir enam tahun operasi berkelanjutan tanpa gangguan) — sebuah pencapaian penting.
Baca Juga: Harga Amonia Diprediksi Tinggi, Simak Rekomendasi Saham Essa Industries (ESSA)
Harga amoniak dan LPG masing-masing mengalami sedikit penurunan sebesar 1% dan 0,4% dibandingkan catatan pada Kuartal I 2024. Ke depan, harga amoniak diperkirakan akan tetap stabil dalam kisaran harga pada Tahun 2024.
Selain itu, ESSA telah mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp10 per saham, dengan total sebesar Rp172,26 miliar (setara USD 10,3 juta) untuk Tahun Buku 2024, yang dibayarkan pada April 2025. Jumlah dividen ini meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelumnya, didukung oleh penurunan beban utang yang signifikan dan perbaikan margin sepanjang Tahun 2024.
Baca Juga: Pemeliharaan Pabrik Amonia, ESSA Industries (ESSA) Siapkan Capex US$ 20 Juta
ESSA berkomitmen untuk mencapai manufacturing excellence, mendorong keberlanjutan lingkungan, dan tetap berada di garis depan perkembangan industri. Kanishk Laroya, Presiden Direktur & CEO ESSA, mengatakan, “Kuartal I 2025 menunjukkan catatan kinerja operasional yang solid meskipun menghadapi pasokan gas yang lebih rendah dan kondisi pasar amoniak yang melemah. Kami juga berhasil meraih Proper Emas dan CEO Green Leadership Award hanya dalam waktu enam tahun sejak memulai operasi pabrik amoniak, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi kami.
Melangkah lebih jauh di Tahun 2025, kami akan terus mendedikasikan upaya signifikan untuk perjalanan keberlanjutan kami. Upaya tersebut termasuk transformasi pabrik amoniak kami saat ini menjadi pabrik rendah karbon, dengan target untuk menangkap sekitar ~1 juta TPA CO₂ mulai Kuartal IV 2028.
ESSA, melalui anak perusahaannya PT ESSA SAF Makmur (“ESM”), juga akan membangun fasilitas manufaktur greenfield berteknologi tinggi di Jawa Tengah untuk memproduksi hingga ±200.000 MT per tahun Sustainable Aviation Fuel (SAF), dengan target operasi komersial pada Kuartal I 2028.”
Baca Juga: ESSA Industries Indonesia Bayarkan Dividen Rp 172,26 Miliar
Selanjutnya: ASII dan BBCA Teratas, Cek 10 Saham Net Sell Terbesar Asing Selasa (29/4)
Menarik Dibaca: Institut Teknologi PLN (ITPLN) Kerjasama dengan Mayora, Salah Satunya untuk Rekrutmen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News