Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Tahun 2021, Edward memproyeksikan terdapat potensi kenaikan jumlah penjualan alat berat yang cukup moderat, menjadi sekitar 1.800 unit. Edward memperkirakan, penjualan tersebut lebih banyak ditopang oleh sektor konstruksi dan agrikultur.
Sementara untuk proyeksi penjualan emas tahun ini, Sucor Sekuritas sejalan dengan panduan yang dipasang manajemen UNTR, yaitu sekitar 340,000 oz. Sebagai perbandingan, penjualan emas tahun lalu sebesar 319.700 gold equivalent ounces (GEOs), menurun dari volume penjualan tahun 2019 yang mencapai 409.700 GEOs.
Edward menilai, kenaikan volume ini juga ditopang oleh operasional tambang yang sudah berjalan normal, setelah tahun lalu mengalami penurunan aktivitas operasional akibat pandemi.
Pun untuk segmen bisnis kontraktor batubara, yang dinilai juga memiliki peluang kenaikan volume pengupasan lapisan (overburden removal), Hanya saja, kenaikannya cukup moderat, yaitu sekitar 5% secara tahunan. Volume overburden removal tahun lalu sebesar 825 juta bank cubic meter (bcm), menurun 16,5% dari realisasi volume OB tahun 2019 yang mencapai 988,9 juta bcm.
Baca Juga: Likuiditas Membanjir, Masa Supercycle Komoditas Bergulir
Daya tarik lain dari UNTR adalah proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang akan mulai berkontribusi pada tahun 2022, sehingga akan menjadi katalis tambahan untuk UNTR ke depannya. Hingga Desember 2020, progres pembangunan konstruksi proyek ini telah mencapai 97%.
Sucor Sekuritas merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga Rp 31.300. Kamis (25/2), saham UNTR ditutup menguat 4,88% ke level Rp 23.650 per saham.
Baca Juga: Tahun ini kinerja United Tractors (UNTR) berpotensi membaik, ini rekomendasi sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News