Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) mengalami penurunan kinerja keuangan sepanjang tahun 2020.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan SCCO tercatat sebesar Rp 4,62 triliun pada tahun 2020 atau turun 18,94% (yoy) dibandingkan realisasi pendapatan di tahun 2019 sebesar Rp 5,70 triliun.
Mayoritas pendapatan SCCO di tahun lalu berasal dari segmen bisnis kabel sebesar Rp 4,20 triliun kemudian diikuti oleh pendapatan dari segmen bisnis insulation sebesar Rp 418,40 miliar.
Dari sisi pelanggan, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjadi kontributor utama pendapatan pihak ketiga bagi SCCO di tahun 2020 sebesar Rp 1,16 triliun. SCCO juga memperoleh pendapatan dari PT Sibalec dan PT Kabelindo Murni Tbk selaku pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 896,84 miliar dan Rp 614,36 miliar di tahun lalu.
SCCO turut mengalami penurunan beban pokok pendapatan sebesar 18,2% (yoy) menjadi Rp 4,09 triliun pada tahun 2020, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 5 triliun. Total beban usaha SCCO juga menyusut 23,71% (yoy) dari Rp 286,80 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 218,78 miliar di tahun 2020.
Baca Juga: Lakukan efisiensi, Supreme Cable Manufacturing (SCCO) beli aset Setia Pratama Lestari
Hingga akhir tahun 2020, SCCO meraup laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesaar Rp 237,88 miliar. Nilai ini berkurang 24,53% (yoy) dibandingkan laba bersih perusahaan di tahun 2019 sebesar Rp 315,22 miliar.
SCCO membukukan total aset sebesar Rp 3,74 triliun pada tahun 2020 atau turun 15% (yoy) dibandingkan total aset perusahaan di tahun 2019 sebesar Rp 4,40 triliun.
Per akhir tahun 2020, SCCO memiliki total liabilitas sebesar Rp 469,70 miliar serta total ekuitas sebesar Rp 3,27 triliun.
Selanjutnya: Makin tertekan, rupiah ke atas Rp 14.600 per dolar AS pada tengah hari ini (12/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News