kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.375   30,00   0,18%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

Pendapatan dan Laba Ancol (PJAA) Melorot di Semester I-2025, Cek Prospeknya


Senin, 28 Juli 2025 / 19:55 WIB
Pendapatan dan Laba Ancol (PJAA) Melorot di Semester I-2025, Cek Prospeknya
ILUSTRASI. Siluet pengunjung berada diatas dermaga Pantai Indah, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Hingga 30 Juni 2025, perolehan laba bersih perseroan melorot 63,74% dari Rp59,82 miliar di tahun 2024 menjadi Rp 21,69 miliar. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/agr


Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatatkan kinerja yang kurang apik hingga semester I-2025.

Hingga 30 Juni 2025, perolehan laba bersihnya melorot 63,74% dari Rp59,82 miliar di tahun 2024 menjadi Rp 21,69 miliar. Hal ini juga diikuti oleh penurunan laba per saham dasar susut menjadi Rp 14 dari periode sebelumnya Rp 37. 

Penurunan laba bersih PJAA juga sejalan dengan pendapatan usaha yang melorot 12,76% secara tahunan menjadi Rp 495,46 miliar per 30 Juni 2025 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 567,95 miliar. 

Corporate Communication PJAA, Daniel Windriatmoko mengatakan penurunan kinerja ini sebagian besar dipengaruhi oleh pergeseran pola kunjungan wisatawan dan fluktuasi kondisi ekonomi domestik. Sampai dengan Juni 2025, jumlah pengunjung kawasan Ancol tercatat sebanyak 4,93 juta orang, mengalami penurunan sebesar 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Penurunan ini disebabkan oleh pelemahan daya beli masyarakat dan ketidakpastian ekonomi yang mendorong masyarakat untuk lebih selektif dalam mengalokasikan pengeluaran untuk kegiatan rekreasi," kata Daniel dalam keterangan resminya, Senin (28/7/2025).

Baca Juga: PJAA Optimistis Kunjungan ke Ancol Pulih di Semester II-2025, Berikut Strateginya

Disamping itu, Daniel bilang PJAA tetap menjalankan agenda ekspansi terukur di semester II 2025. Di sektor properti, PJAA sedang mengembangkan proyek mini cluster hunian menengah di Jakarta Utara sebagai bagian dari kontribusi terhadap program perumahan masyarakat.

Di sektor rekreasi, PJAA terus menggulirkan program hiburan dan acara tematik, baik melalui kolaborasi eksternal maupun inisiatif internal, sebagai bagian dari strategi diversifikasi atraksi dan peningkatan nilai kawasan serta dalam rangka menyambut kemerdekaan RI ke 80, Ancol telah menyiapkan serangkaian pesta rakyat meriah dengan lomba dan pertunjukan hiburan, salah satunya tetap menghadirkan tradisi panjat pinang.

Untuk mendukung mobilitas dan akses kawasan wisata, pada 26 Juli 2025, Pemprov DKI Jakarta resmi membuka rute baru Transjakarta Blok M–Ancol untuk menghubungkan dua pusat wisata ibu kota. 

Sementara itu, sebagai bagian dari komitmen lingkungan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), PJAA menyiapkan tambahan layanan inner transportation bus wara-wiri dengan EV shuttle bus untuk mobilitas pengunjung di dalam kawasan wisata Ancol.

"Adapun belanja modal (capex) dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan kinerja keuangan, serta tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam perencanaan investasi," tandas Daniel.

Baca Juga: PJAA Siapkan Sejumlah Ekspansi pada Semester II 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya

Prospek Kinerja 

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata, menilai prospek kinerja PJAA pada semester II-2025 didukung oleh penerapan strategi ekspansi operasional melalui revitalisasi Cottage Putri Duyung dan Pasar Seni Ancol, implementasi sistem dynamic pricing, pengelolaan sentral parkir, serta pemanfaatan lahan untuk depo MRT yang berpotensi memberikan pendapatan dari sewa atau skema kerja sama.

"Ada peluang peningkatan dari diversifikasi pendapatan seperti sewa lahan MRT, event, fasilitas tambahan seperti pengenalan konten baru (satwa, hiburan futuristik), konser, serta optimasi digital ticketing dan transportasi internal (Neraca)," ujar Liza kepada Kontan, Senin (28/7/2025).

Namun, kinerja PJAA juga dibayangi sejumlah sentimen. Misalnya, ketidakpastian kunjungan wisatawan, khususnya saat liburan atau cuti bersama yang tetap bisa fluktuatif. 

Kemudian, kendala margin keuntungan akibat beban overhead dan biaya bunga yang masih besar. Rasio utang terhadap EBITDA mencapai sekitar 12 kali, debt to equity sekitar 1,10, dengan beban bunga sekitar Rp 38 miliar dalam semester pertama.

Selanjutnya, terdapat persaingan di industri rekreasi Jakarta, baik dari bisnis hiburan monorel maupun destinasi baru lokal.

Selanjutnya: Melihat Prospek Kinerja KOMPAS100 di Sisa Tahun 2025 Usai Rebalancing

Menarik Dibaca: Telkom Hadirkan Layanan Digital untuk Efisiensi Koperasi Desa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×