kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

PJAA Siapkan Sejumlah Ekspansi pada Semester II 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 09 Juli 2025 / 19:32 WIB
PJAA Siapkan Sejumlah Ekspansi pada Semester II 2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) punya sejumlah agenda ekspansi menyambut semester ll tahun 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/07/2025


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) memiliki sejumlah agenda ekspansi pada semester ll-2025. 

Sekretaris Perusahaan PJAA, Agung Praptono bilang, PJAA tengah mengembangkan proyek mini cluster atau hunian tingkat menengah yang berlokasi di Jakarta Utara.

“Ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program perumahan bagi masyarakat,” ujar Agung kepada Kontan, Rabu (10/7).

Di sektor rekreasi, PJAA juga terus mengembangkan program-program hiburan dan acara tematis, baik melalui kolaborasi dengan mitra eksternal maupun inisiatif internal untuk menarik kunjungan wisatawan.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat, Kamis (10/7), Simak Sentimen dan Rekomendasi Sahamnya

Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menghadirkan inovasi pada robot Dunia Fantasi (Dufan) dan area Taman Pantai. 

Selain itu, PJAA juga akan melanjutkan program revitalisasi produk, termasuk pembaruan pada Cottage Putri Duyung Ancol dan Pasar Seni Ancol.

Sebagai informasi, selama periode libur panjang sekolah dari tanggal 27 Juni hingga 6 Juli 2025, pengunjung Ancol sudah tembus 38.000 per harinya. 

Angka ini naik 10-15% dibandingkan hari-hari biasanya.

Untuk mendukung ekspansi ini, Agung mengatakan PJAA masih melakukan penyesuaian secara bertahap rencana belanja modal atawa capital expenditure (capex).

Kendati dia enggan menyebut nominalnya, Agung bilang PJAA penyesuaian ini diselaraskan dengan kondisi pasar dan kinerja operasional perusahaan. Tentu, Agung menekankan, ini selalu dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian.

“Di tengah tantangan ekonomi yang masih berlangsung, perseroan terus berupaya menjaga keberlangsungan operasional dan kinerja keuangan dengan fokus pada efisiensi, pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income), serta penguatan portofolio layanan yang relevan dengan kebutuhan pasar saat ini,” imbuhnya.

Analis Korea Invesment and Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menyambut baik rencana tersebut. Sebab menurutnya, PJAA mencetak kinerja yang kurang memuaskan di kuartal I-2025. 

Memang, melansir laporan keuangannya, PJAA merugi Rp 11,32 miliar selama periode tersebut, berbanding terbalik dari laba Rp 12,74 miliar yang dicetak di periode sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: IHSG Menguat 0,57% ke 6.943 pada Rabu (9/7), MBMA, SIDO, ACES Jadi Top Gainers LQ45

Hal ini sejalan dengan pendapatannya yang susut 17,54% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 210,80 miliar.

“Bisnis recurring-nya juga belum recover (pulih), dan penjualan propertinya juga masih lesu,” ujar Wafi.

Supaya cepat pulih, PJAA menurut Wafi harus mampu memperbaiki aset-aset yang memberi pendapatan rutin, seperti taman bermain dan wahananya, sekaligus melakukan promosi yang efektif. Tapi perlu dicatat, kondisi daya beli masyarakat juga akan ikut menentukan.

“Ke depan, seiring pulihnya daya beli, revitalisasi aset recurring dan marketing campaign yang bagus bisa dorong pendapatan dari segmen ini,” ujarnya.

Namun dia meramal, pemulihan sektor properti PJAA nampaknya akan lebih lambat ketimbang bisnis rekreasinya. Jadi dalam waktu dekat, PJAA perlu mengandalkan segmen rekreasinya.

Adapun secara valuasi, harga saham PJAA kata Wafi tergolong murah ketimbang nilai bukunya (price to book value/PBV). Bahkan, ini menurutnya adalah PBV termurah dalam 1,5 tahun terakhir.

Namun Wafi menekankan, tetap ada risiko karena perusahaan yang masih merugi. Jadi meskipun sahamnya murah, fundamentalnya belum pulih sepenuhnya.

Wafi menyarankan investor untuk mencermati daya beli masyarakat juga inovasi dan efisiensi perusahaan sebelum mulai masuk ke saham PJAA.

Baca Juga: IHSG Menguat pada Perdagangan Rabu (9/7) Pagi, MAPA, AMMN, MDKA Top Gainers LQ45

Dia merekomendasikan wait and see dengan target harga Rp 600.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga merekomendasikan wait and see dengan level support Rp 472 dan resistance Rp 488.

“Kami mencermati pergerakan PJAA relatif melandai dan sedang bergerak pada rentang MA20 dan MA60. Dari sisi indikator lain, MACD diperkirakan berpeluang menguat ke area positif namun Stochastic rawan terkoreksi di area netral,” ujar Herditya singkat.

Adapun pada penutupan perdagangan Rabu, (9/7), saham PJAA ditutup menguat 0,84% ke harga Rp 480 dari sebelumnya dibuka Rp 476 per saham.

Dalam rentang sebulan, saham PJAA menurun 0,83%, sedangkan dalam tiga bulan naik 3,0%. Adapun sejak awal tahun, saham PJAA merosot 14,29%.

Selanjutnya: Emiten Batubara Ramai Ekspansi ke Tambang Mineral, Begini Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: Libur Sekolah 2025, Penjualan Tiket Kereta KAI Tembus 4,42 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×