Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan laba bersih senilai Rp 1,01 triliun per akhir kuartal III-2021 turun 51% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,07 triliun.
Meski demikian, EXCL berhasil mendongkrak pendapatannya meski tipis. Emiten penyedia jasa telekomunikasi ini membukukan pendapatan senilai Rp 19,80 triliun, naik 0,73% dari pendapatan pada kuartal III-2020 sebesar Rp 19,65 triliun.
Analis Henan Putihrai Steven Gunawan menilai, kinerja EXCL selama 9 bulan pertama 2021 relatif sejalan dengan ekspektasi dan stabilnya tingkat profitabilitas. Hal itu ditandai dengan terjaganya marjin EBITDA.
Ia juga memaparkan, meskipun ARPU Pascabayar kuartal III-2021 turun 2,8% secara kuartalan (qoq) sebesar Rp 105.000, pendapatan dan EBITDA kuartal III EXCL masih dapat bertumbuh masing-masing 1,5% qoq, menjadi Rp 6,6 triliun dan 3,4 triliun. Menurutnya, hal itu seiring dengan pertumbuhan trafik data 9,5% qoq menjadi 1.722PB.
Oleh karena itu, secara tahunan Pendapatan dan EBITDA hingga September 20201 masih bertumbuh 0,7% dan 0,1% yoy menjadi Rp 19,8 triliun dan Rp 9,9 triliun. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan trafik data 34,1% YoY menjadi 4.685PB, walaupun ARPU Pascabayar menurun 4,5% YoY menjadi hanya Rp 107.000.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) Getol Ekspansi di Tengah Persaingan Ketat Operator
"Pendapatan dan EBITDA hingga kuartal III-2021 mengimplikasikan 74% dan 75% terhadap perkiraan kami sebelumnya, relatif sejalan," tulisnya dalam riset, Kamis (11/11).
Steven menyebutkan, walaupun normalisasi laba setelah pajak kuartal III turun 18% qoq menjadi Rp 272 miliar, tetapi sejatinya normalisasi laba setelah pajak selama sembilan bulan kemarin sebesar Rp 835 miliar.
Angka itu tidak termasuk Rp 181 miliar keuntungan picocell, Rp 4 miliar kerugian menara dan Rp 5 miliar keuntungan valuta asing, maka masih bertumbuh 63% yoy dibandingkan Rp 513 miliar di periode yang sama tahun lalu, apabila tidak memasukkan keuntungan menara Rp 1,55 triliun dan keuntungan valuta asing Rp 8 miliar.
Dari operasional, dia melihat jumlah pelanggan bertumbuh 2,1% qoq menjadi 57,98 juta pada kuartal III-2021. Lalu, jumlah BTS 4G bertumbuh 32% yoy menjadi 69.903 hingga September 2021. Oleh karena itu, total jumlah BTS, termasuk 3G dan 2G masih dapat bertumbuh 7,5% yoy menjadi 153.357.
Dengan begitu, Henan Putihrai mempertahankan EXCL dengan peringkat buy pada target harga yang telah direvisi naik menjadi Rp 3.700, dari sebelumnya Rp 3.100.
"Kami memfaktorkan estimasi kinerja keuangan 2022 sebagai basis valuasi, dikarenakan kinerja sembilan bulan pertama tahun 2021 relatif sejalan dengan ekspektasi dan stabilnya tingkat profitabilitas. Target harga tersebut mengimplikasikan 3,5/3,4x dari rasio EV/EBITDA 2021 dan 2022," imbuhnya.
Selanjutnya: Laba XL Axiata menciut di kuartal III, begini rekomendasi saham (EXCL)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News