Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) membukukan pendapatan Rp 617,52 miliar pada 2019. Jumlah ini tumbuh 33% dibandingkan pendapatan tahun 2018 yang sebesar Rp 464,18 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan Bali Towerindo, Rabu (11/3), pendapatan dari sewa jaringan komunikasi data, internet, dan televisi kabel melesat 103,9% year on year (yoy) menjadi Rp 183,56 miliar. Meskipun begitu, bisnis ini baru berkontribusi 30% terhadap total pendapatan Bali Towerindo.
Baca Juga: Bali Towerindo (BALI) bakal tambah hingga 500 menara pada tahun ini
Sementara itu, bisnis sewa menara dan jaringan, serta jasa pemeliharaan dan sarana penunjangnya yang menyumbang 70% total pendapatan tumbuh dua digit. Pendapatan bisnis tersebut naik 16% yoy, dari Rp 374,14 miliar menjadi Rp 433,96 miliar.
PT Smartfren Telecom Tbk, PT Jelajah Data Semesta, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT Indosat Tbk menjadi pelanggan yang masing-masing menyumbang lebih dari 10% pendapatan Bali Towerindo.
Sebaliknya, dari segi bottom line, Bali Towerindo mencatatkan penurunan kinerja pada 2019. Laba bersih perusahaan ini merosot 8,6% yoy, dari Rp 50,35 miliar menjadi Rp 46,02 miliar.
Terjadi peningkatan pada beban usaha, beban keuangan, dan beban lain-lain. Beban usaha Bali Towerindo naik 5,2% yoy menjadi Rp 58,8 miliar, beban keuangan meningkat 37,3% yoy ke Rp 205,84 miliar, dan beban lain-lain melonjak 160,6% yoy menjadi Rp 14,03 miliar.
Adapun, aset Bali Towerindo pada 2019 tumbuh 20,7% secara tahunan menjadi Rp 4,15 triliun. Sejalan dengan utang yang meningkat 29% yoy menjadi Rp 2,25 triliun dan ekuitas yang naik 12,1% yoy menjadi Rp 1,9 triliun.
Baca Juga: Bali Towerindo (BALI) bakal terbitkan obligasi Rp 1,6 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News