Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) membukukan kenaikan pendapatan 22,1% year on year (yoy) menjadi Rp 220,05 miliar pada tiga bulan pertama 2021. Pada periode yang sama tahun 2020, pendapatan yang diperoleh BALI sebesar Rp 180,15 miliar.
Kenaikan pendapatan ini didorong pemasukan dari bisnis Komunikasi Data, Internet, dan Televisi Kabel yang meningkat 42,9% yoy menjadi Rp 84,03 miliar. Sementara pendapatan dari lini bisnis Menara dan Jaringan hanya tumbuh 12,1% yoy menjadi Rp 136,02 miliar.
BALI juga mencatatkan kenaikan permintaan dari sejumlah pelanggan operator telekomunikasinya. Pasalnya, pemasukan yang berasal dari PT Indosat Tbk meningkat 38,2% yoy menjadi Rp 40 miliar dan pendapatan dari PT Hutchison 3 Indonesia melesat 55,3% yoy menjadi Rp 16,73 miliar.
BALI juga memperoleh pendapatan dari lembaga yang pada tahun lalu belum menggunakan layanan Bali Towerindo. Salah satunya adalah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta yang pada tiga bulan pertama 2021 ini menambah pendapatan BALI hingga Rp 15,10 miliar.
Baca Juga: Bank Mandiri dan Bali Towerindo teken fasilitas kredit Rp 700 miliar
Dari segi bottom line, BALI bahkan membukukukan kenaikan laba tahun berjalan yang sangat signifikan, yakni 310,9% yoy. Alhasil, laba tahun berjalan BALI pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp 36,69 miliar, berbeda jauh dengan perolehan pada periode sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 8,93 miliar.
Selain didorong oleh kenaikan pendapatan, BALI juga berhasil menekan sejumlah bebannya. Sebagai contoh, pada tiga bulan pertama 2021, beban usaha BALI hanya naik 10,6% yoy menjadi Rp 16,17 miliar dan beban keuangan hanya bertambah 3,8% yoy menjadi Rp 58,18 miliar.
Di sisi lain, BALI berhasil memangkas beban lain-lain sebesar 80,6% yoy menjadi Rp 2,06 miliar dan beban pajak minus 7,1% yoy menjadi Rp 6,99 miliar. BALI juga membukukan kenaikan pendapatan lain-lain sebesar 183,9% yoy menjadi Rp 545,82 juta.
Adapun aset BALI tumbuh 3,5% yoy menjadi Rp 4,82 triliun pada tiga bulan pertama 2021. Hal ini sejalan dengan utang yang naik 3,9% yoy menjadi Rp 2,57 triliun dan ekuitas yang bertambah 3,2% yoy ke Rp 2,25 triliun.
Selanjutnya: Bayar sebagian utang, Bali Towerindo peroleh pinjaman Rp 500 miliar dari IIF
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News