Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semua emiten menara telekomunikasi yang telah merilis laporan keuangan 2019 memperlihatkan kenaikan pendapatan. Peningkatannya berkisar antara 3%-33% secara tahunan.
Secara rinci, emiten-emiten tersebut adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang pendapatannya naik 10% secara year on year (yoy) menjadi Rp 6,45 triliun, lalu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tumbuh 8,8% ke Rp 4,7 triliun, dan PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) melesat 33% yoy menjadi Rp 617,52 miliar.
Ada juga PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) dengan kenaikan pendapatan 3,8% yoy ke Rp 831,78 miliar, PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) meningkat 6,7% ke Rp 115,94 miliar, dan PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) yang tumbuh 4,1% ke Rp 35,03 miliar.
Baca Juga: Pendapatan enam emiten menara telekomunikasi naik pada 2019
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, dalam jangka panjang, bisnis menara telekomunikasi berpotensi untuk terus tumbuh. Hal ini terdorong oleh perkembangan infrastruktur yang memadai dan pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia.
"Peningkatan infrastruktur juga akan sejalan dengan bertambahnya masyarakat yang mengenal internet. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap permintaan menara telekomunikasi," ungkap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/4).
Akan tetapi, mengingat kondisi perekonomian yang tengah melambat akibat merebaknya Covid-19, Sukarno melihat, ekspansi bisnis perusahaan menara telekomunikasi bakal terhambat. Terlebih lagi, penguatan kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berpotensi meningkatkan biaya pembelian perangkat telekomunikasinya.
Baca Juga: Pebisnis Telekomunikasi Tetap Lancarkan Ekspansi Meski Terjadi Pandemi Corona
Dari segi sahamnya, Sukarno menilai, saham-saham emiten tersebut berpeluang untuk naik dalam jangka pendek. "Tapi tetap waspada karena ada kemungkinan untuk turun lagi. Pasalnya, tekanan jual sewaktu-waktu bisa kembali meningkat, terutama dari pihak asing yang sudah mulai net sell lagi," tutur Sukarno.
Oleh karena itu, dia menyarankan investor yang berminat membeli saham-saham ini untuk memanfaatkan momentum teknikal alias untuk trading saja. Belum untuk investasi jangka panjang.
Ia merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati saham TOWR dan TBIG. Selain karena memiliki fundamental yang lebih bagus dibanding yang lain, pergerakan saham TOWR dan TBIG lebih menarik. "Saham-saham yang lain bisa juga dilihat, tetapi kalau untuk buat trading kurang menarik. Pergerakannya terlalu fluktuatif," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News