kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penawaran masuk turun, yield jangka panjang pada lelang SUN pekan ini turun tipis


Rabu, 23 September 2020 / 06:15 WIB
Penawaran masuk turun, yield jangka panjang pada lelang SUN pekan ini turun tipis


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran masuk pada lelang surat utang negara (SUN), Selasa (22/9) turun jika dibandingkan dengan lelang dua pekan lalu. Dalam lelang SUN kemarin, jumlah penawaran yang masuk menyentuh Rp 46,12 triliun, turun dari Rp 52,66 triliun pada lelang Selasa (8/9) yang mencapai Rp 52,26 triliun. 

Dari penawaran yang masuk, pemerintah memutuskan menyerap Rp 22 triliun. Angka tersebut sama dengan penyerapan pada lelang dua pekan lalu.

Dari sisi yield, dua seri SUN dengan jangka lebih pendek mencatat yield tertimbang rata-rata dimenangkan yang lebih tinggi ketimbang lelang dua pekan lalu. Pada SUN seri FR0086 yang akan jatuh tempo pada tahun 2026, yield tertimbang rata-rata yang dimenangkan pada lelang kemarin naik menjadi 5,52% dari sebelumnya 5,42%. Yield tertimbang rata-rata dimenangkan pada seri FR0087 yang jatuh tempo pada 2031 naik menjadi 6,80% dari lelang dua pekan lalu 6,74%. 

Pada dua seri SUN, yield tertimbang rata-rata yang dimenangkan justru turun. Pada SUN seri FR0080 yang jatuh tempo pada 2035, yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan turun tipis menjadi 7,36% dari sebelumnya 7,38%. Sedangkan yield rata-rata tertimbang dimenangkan seri FR0083 yang jatuh tempo pada 2040 turun tipis menjadi 7,41% dari sebelumnya 7,42%.

Baca Juga: Membeludak, penjualan sukuk ritel SR013 di BNI sudah tembus 260% dari target semula

Head of Fixed Income Trimegah Sekuritas Darma Yudha mengatakan, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia yang terus bertambah dan semakin tinggi tiap harinya menjadi sentimen utama. Hal ini pada akhirnya membuat investor menahan diri. “Bukan tidak mungkin sikap risk averse ini akan terus terjadi selama jumlah kasus belum menunjukkan tanda-tanda mereda dan membuat tren penurunan hasil lelang berlanjut setidaknya dua pekan ke depan,” kata Yudha ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (22/9).

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menyebut penurunan hasil lelang ini mengindikasikan kondisi pasar yang tertekan. Dengan kondisi belakangan ini, Ramdhan menyebut belum akan ada harapan untuk investor asing bisa segera kembali masuk.

“Praktis lelang SUN selalu mengandalkan investor domestik. Sayangnya, perbankan selaku pemilik likuiditas yang melimpah belakangan juga tidak banyak melakukan aksi pembelian di lelang imbas dari volatilitas di pasar,” tambah Ramdhan.

Baca Juga: Peserta lelang SUN (22/9) didominasi oleh asuransi dan dana pensiun

Yudha menilai katalis positif yang mungkin kembali mengangkat jumlah penawaran lelang adalah membaiknya jumlah harian kasus positif virus corona. Selain itu, setiap perkembangan teranyar soal vaksin juga berpotensi direspon positif oleh pelaku pasar. Jadi selama kedua hal ini belum terjadi, investor akan cenderung menjauh dari pasar obligasi terlebih dahulu. 

“Padahal kalau dari segi likuiditas sebenarnya masih melimpah, jadi untuk peserta dan dana yang akan masuk tidak ada jadi masalah. Dari segi fiskal, yield spread Indonesia juga masih menarik dan yield berpotensi terus turun. Jadi memang sentimen Covid-19 inilah yang membatasi minat peserta untuk masuk,” kata Yudha.

Pada lelang kemarin, seri FR0087 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2031 menjadi seri yang paling banyak diburu dengan jumlah penawaran mencapai Rp 7,32 triliun. Yudha mengatakan seri FR0087 jadi buruan karena sesuai dengan peta peserta lelang kali ini. Yudha menyebut, investor dari kelompok perbankan yang biasanya mendominasi lelang dan memburu seri-seri pendek tidak signifikan jumlahnya pada lelang hari ini. 

“Jadi ketika kelompok perbankan tidak mendominasi, maka kelompok asuransi dan dana pensiun jadi yang paling banyak. Kelompok ini karena punya profil berbeda dan lebih mengincar yield, maka seri yang relatif panjang seperti FR0087 dan FR0080 pun jadi incaran utama,” kata Yudha.

Baca Juga: Percepat pembangunan LRT Jabobek, KAI teken perjanjian kredit tambahan Rp 4,2 triliun

Dari segi yield pada lelang kali ini, Yudha pun menilai besarannya masih cukup atraktif dan bersaing. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peserta lelang memang niat masuk ke lelang dan melakukan penawaran. Yudha mengatakan para investor masih melihat yield berpotensi untuk turun, sehingga pada akhirnya membuat yield lelang jadi lebih bersaing. 

Ramdhan mengungkapkan seri FR0087 jadi buruan karena akan menjadi seri benchmark acuan baru pada tahun depan. “Seri ini pun jadi seri yang paling likuid sehingga jadi incaran para peserta. Harapannya nanti ketika asing masuk lagi akan mencari seri ini. Dari segi pemerintah juga memang tengah memperbanyak outstanding pada tahun depan untuk seri ini,” tambah Ramdhan.

Baca Juga: Penawaran masuk pada lelang SUN Selasa (22/9) turun menjadi Rp 46 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×