Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unilever resmi kembali menarik es krim magnum di Ingrris dan Irlandia. Hal tersebut terjadi lantaran diduga ada kandungan plastik dan logam dalam es krim magnum.
Dalam situs resmi Badan Standarisasi Keamanan Pangan (Food Standards Agency/FSA) Inggris menjelaskan Unilever menarik Es Krim Magnum Almond berukuran 3x100ml berkode L3338, L3339, L3340, L3341 and L3342 karena kemungkinan adanya bahan plastik dan logam.
"Produk es krim Magnum ini mungkin mengandung potongan plastik dan logam sehingga tidak aman untuk dimakan," jelas FSA dalam situs resminya, dikutip Selasa (23/4).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Unilever Indonesia (UNVR) dari Sejumlah Analis
Pihak FSA telah memastikan Unilever menarik produk Es Krim Magnum varian Almond tersebut dari pasaran serta akan memberikan titik sebar penjualan produk tersebut.
FSA juga menghimbau untuk para konsumen yang telah membeli produk es krim magnum tersebut untuk tidak mengkonsumsinya. "Kembali ditegaskan bahwa Magnum yang diduga bermasalah telah ditarik dari toko-toko," ungkapnya.
FSA juga telah menerbitkan Pemberitahuan Informasi Penarikan Produk dan Pemberitahuan Informasi Penarikan Produk untuk memberi tahu konsumen dan otoritas setempat tentang masalah yang terkait dengan makanan.
Menanggapi hal tersebut, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan meski di Indonesia belum ada konfirmasi dari pihak PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) hal tersebut akan memberikan dampak negatif.
Baca Juga: Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Unilever Indonesia (UNVR)
Menurutnya jika dilihat dampak untuk jangka pendek hal tersebut akan menimbulkan respons negatif pada pergerakan saham UNVR. "Karena hal ini membuat persepsi negatif pada saham UNVR," jelas Azis.
Meski begitu, Azis menambahkan untuk pukulan kinerja keuangan belum terlihat karena penarikan es krim magnum tersebut masih di daerah Inggris dan Irlandia. Ia mengatakan untuk di Indonesia sendiri pun belum ada konfirmasi dari pihak UNVR.
"Tapi jika melihat masih adanya ketidakstabilan geopolitik global serta pelemahan rupiah masih berpotensi negatif terhadap kinerja UNVR," ucapnya.
Baca Juga: Saham Unilever Indonesia (UNVR) Kembali Menyentuh Level Terendah Sejak 2010
Dengan begitu Azis merekomendasikan untuk wait and see terlebih dahulu. Menurutnya saat ini saham UNVR berada di area support dengan candle bearish, dan masih berpotensi mengalami penurunan kembali.
"Tetapi jika mengalami rebound bisa trading untuk jangka pendek dengan upside 2%-3%," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News