kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pemulihan ekonomi tahun ini jadi kunci pertumbuhan emiten perbankan


Minggu, 10 Januari 2021 / 16:06 WIB
Pemulihan ekonomi tahun ini jadi kunci pertumbuhan emiten perbankan
ILUSTRASI. Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

Lee mengaku kebijakan ini sebenarnya tidak banyak memberi dampak terhadap bank-bank besar. Menurutnya, kebijakan tersebut berpotensi memicu aksi merger dan akuisisi antara bank kecil dan bank besar.

“Indonesia sebenarnya terlalu banyak jumlah banknya, sehingga konsolidasi bertahap sebenarnya merupakan hal yang diperlukan. Namun, saat ini kan hanya ada 17 bank yang termasuk ke dalam kategori BUKU 1, jadi kami tidak berekspektasi akan ada dampak yang signifikan ke industri perbankan,” terang dia.

Dengan berbagai hal yang sudah ia jelaskan, Lee secara keseluruhan menilai kenaikan saham perbankan masih akan melanjutkan rally positif pada tahun ini. Hal ini seiring perbaikan fundamental perbankan, aliran dana asing ke sektor perbankan, dan valuasi yang wajar. Lee pun meningkatkan rekomendasi untuk sektor perbankan dari netral menjadi overweight.

Ia memilih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebagai emiten pilihannya pada sektor perbankan. 

Baca Juga: Target Berat Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Menurut Lee, BBCA sebagai bank yang punya pengetahuan dalam pengelolaan kredit risiko paling baik dan kinerja yang stabil. 

Sementara BBRI akan diuntungkan oleh kebijakan fiskal yang berdampak pada perbaikan NIM dan juga mendukung pertumbuhan pinjaman yang lebih tinggi

Sementara Edward mengaku menjagokan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sebagai emiten perbankan pilihannya. 

BMRI dinilai Edward punya kualitas aset yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan peers bank BUMN lainnya, dan dari segi valuasi juga jauh lebih menarik

Lalu BBTN dinilai Edward berpotensi bisa outperform karena dari segi pinjaman dan pertumbuhan laba yang membaik seiring transformasi keuangan di BBTN yang mulai menunjukkan hasilnya.

Selanjutnya: Melihat Prospek Perbankan di Tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×