Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hingga penutupan siang, Jumat (24/9), harga saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mendaki ke level Rp 10,100 per saham. Asal tahu saja, ini adalah level all time high atawa rekor tertinggi harga saham BYAN sejak melantai di bursa.
Janson Nasrial, analis AM Capital menilai, ada setidaknya dua faktor yang membuat BYAN diburu investor. Pertama, kenaikan produksi batubara BYAN masih positif dibanding PT Adaro Energy (ADRO) yang mengalami penurunan produksi. "ADRO tahun ini juga mengalami beban utang yang tinggi," ujarnya.
Kedua, harga jual atau average selling price (ASP) BYAN lebih tinggi dari ADRO yakni US$ 70 berbanding US$ 66 per ton.
Meski begitu, Janson melihat harganya saat ini sudah mahal lantaran fair value BYAN Rp 5,750. "Sekarang waktunya profit taking," saran dia. Sebabnya, ia menilai dalam jangka pendek investor bakal melepas BYAN dan berangsur-angsur beralih ke ADRO ataupun ITMG.
Senada, Surabhi Chopra, analis Bahana Sekuritas menilai fair value BYAN hanya di kisaran Rp 7200. "Saya bingung kenapa harganya naik terus,mungkin digoreng," tandasnya.
Sekedar catatan, pada awal Januari, saham BYAN dibanderol Rp 5,750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News