Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk alias BRI menyerap pemesanan sukuk tabungan sebesar Rp 88 miliar. Angka tersebut lebih rendah dari target penjualan BRI yang dipatok Rp 100 miliar.
Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI menerangkan, perusahaan telah menggelar gathering di Jambi dan Bogor guna menggenjot pemasaran ST-001. Mayoritas investor berasal dari Jabodetabek, Medan, Makassar, serta Surabaya.
"Mengingat minimal pembelian ST-001 Rp 2 juta dan kelipatannya, selain memasarkan sukuk tabungan ke nasabah prioritas, kami juga menargetkan segmen ritel dan mikro. Juga ada brosur pemasaran melalui komunitas-komunitas nasabah BRI," pungkasnya.
Masa penawaran produk anyar ini telah berlangsung pada 22 Agustus 2016 - 2 September 2016. Terdapat 26 agen penjual ST-001 yang terdiri dari 20 bank dan enam perusahaan efek.
Efek bertenor dua tahun tersebut menawarkan imbalan tetap 6,9% per tahun. Pemerintah akan membayar imbalan pada tanggal 7 setiap bulan. Instrumen yang tidak dapat diperdagangkan ini akan kadaluwarsa pada 7 September 2018. Investor dapat mengoleksi sukuk tabungan dengan minimal pembelian Rp 2 juta.
Produk berakad wakalah tersebut beraset dasar proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 dan Barang Milik Negara (BMN).
Namun, investor dapat mencairkan sukuk tabungannya sebelum jauh tempo alias early redemption. Periode pengajuan early redemption akan dihelat pada 18 Agustus 2017 - 28 Agustus 2017. Adapun tanggal setelmen early redemption dipatok 7 September 2017.
Investor yang dapat mengajukan early redemption hanya yang memiliki sukuk tabungan Rp 4 juta. Minimal early redemption ditetapkan Rp 2 juta dan maksimal 50% dari kepemilikan investor per agen penjual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News