Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Tingginya minat investor Obligasi Negara Ritel seri ORI013 dirasakan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Director of Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi menerangkan, per 18 Oktober 2016, perusahaan sudah menghimpun pemesanan ORI013 hingga Rp 1,8 triliun atau 116% dari target yang dibidik Rp 1,55 triliun. Mayoritas pemesan ORI013 masih dari Jakarta.
Hery mengakui, ada sebagian investor ORI010 yang mengalihkan dananya yang telah jatuh tempo ke ORI013. "Tapi angkanya tidak banyak," imbuhnya. ORI010 yang berkupon 8,5% sudah kedaluwarsa pada 15 Oktober 2016. Total outstanding ORI010 mencapai Rp 20,2 triliun.
Menurut Hery, investor berspekulasi bahwa tren suku bunga simpanan bank akan mengecil di waktu mendatang. Sehingga kupon ORI013 sebesar 6,6% cukup menarik ketimbang suku bunga counter perbankan yang berkisar 4,5% - 5,5% saat ini.
Daya tarik lainnya berasal dari Pajak Penghasilan (PPh) final kupon obligasi yang mencapai 15%, lebih rendah dibandingkan pajak atas bunga deposito perbankan yang tercatat 20%.
Masa penawaran ORI013 berlangsung dari 29 September 2016 - 20 Oktober 2016. Instrumen berkupon 6,6% ini tenggat waktunya 15 Oktober 2019 dengan masa holding period dua bulan.
Pemerintah akan membayar kupon pada tanggal 15 setiap bulan dengan pembayaran kupon pertama jatuh pada tanggal 15 November 2016. Investor yang berminat mengoleksi ORI013 dapat melakukan pemesanan minimal Rp 5 juta dan maksimal Rp 3 miliar di 24 agen penjual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News