Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu resmi menetapkan tingkat kupon untuk Savings Bond Ritel seri SBR008 sebesar 7,20%. Tingkat kupon ini berlaku untuk periode 25 September hingga 10 Desember 2019 mendatang.
Jenis kupon SBR008 adalah mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dan menggunakan suku bunga acuan yaitu BI-7 Day Repo Rate.
Secara lebih rinci, tingkat kupon SBR008 sebesar 7,20% berasal dari suku bunga acuan yang berlaku saat ini yaitu sebesar 5,50% ditambah spread tetap 170 bps (1,70%). Nantinya, tingkat kupon SBR008 akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.
Selain itu, tingkat kupon sebesar 7,20% berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
Baca Juga: Duh, Penjualan Sukuk Tabungan ST-005 Kurang Laris
Masa penawaran SBR008 akan berlangsung mulai 5 September sampai 19 September 2019. Penetapan hasil penjualan akan dilaksanakan pada 23 September 2019. Sedangkan setelmen dilakukan pada 25 September 2019. Instrumen ini akan jatuh tempo pada 10 September 2021 mendatang.
Investor dapat melakukan pemesanan SBR008 dengan nilai minimum sebesar Rp 1 juta dan maksimum sebesar Rp 3 miliar.
Pada dasarnya, investor tidak dapat mencairkan dana investasinya di SBR008 hingga jatuh tempo. Pengecualian jika investor mengajukan early redemption, maka sebagian dana hasil investasi dapat dicairkan.
Periode early redemption sendiri berlangsung pada 28 September 2020 sampai 6 Oktober 2020 mendatang. Maksimal nilai early redemption yang dapat diajukan oleh investor adalah 50% dari tiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing mitra distribusi.
Baca Juga: SBR008 dinilai masih menarik walau pemerintah berpeluang memasang kupon lebih rendah
Investor yang berminat pada SBR008 dapat melakukan pemesanan pada 22 mitra distribusi terpilih. Di antaranya adalah:
PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk.
PT Bank DBS Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank UOB Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Bareksa Portal Investasi, PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee), PT Investree Radhika Jaya (Investree), dan PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News