Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Pemerintah berhasil menekan harga (price tightening) di ketiga tranche penerbitan yaitu untuk tenor 5 tahun sebesar 4,80% atau turun 35 bps dari Initial Price Guidance (IPG) 5,15% area, tenor 10 tahun sebesar 5,10% atau turun 40bps dari IPG 5,50% area, dan untuk tenor 30 tahun sebesar 5,75% atau turun 40bps dari IPG 6,15% area.
Price tightening yang dicapai kali ini lebih baik dibandingkan transaksi global bond pada bulan September 2022 untuk tenor 10 dan 30 tahun dengan mendapatkan new issue conssesion terendah diantara transaksi penerbitan lainnya di global market pada hari yang sama.
Keberhasilan Pemerintah dalam penerbitan kali ini dinilai tidak lepas dari kepercayaan investor global terhadap credit profile Indonesia yang semakin baik.
Baca Juga: Pemerintah Serap Dana Rp 19,20 Triliun dalam Lelang SUN Selasa (3/1)
Pemerintah mengungkapkan, hasil penerbitan ini akan digunakan untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum. Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch* serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange.
Selain itu, Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah BofA Securities, DBS Bank Ltd, HSBC, Mandiri Sekuritas dan Standard Chartered Bank sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News