Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Selasa (18/7), berlangsung lebih ramai dibanding dengan lelang sukuk 4 Juli 2017.
Lelang kali ini pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp 7,12 triliun. Total nominal yang dimenangkan pemerintah ini lebih besar dari total nominal yang dimenangkan pemerintah pada lelang 4 Juli sebesar Rp 1,66 triliun.
Sementara total penawaran yang masuk mencapai Rp 15,38 triliun. Lebih banyak dua kali lipat dari total penawaran yang masuk pada lelang sebelumnya sebesar Rp 7,82 triliun.
Kelima seri yang ditawarkan adalah SPN-S 05012018 dengan imbalan diskonto yang akan jatuh tempo pada 5 Januari 2018. Seri bertenor pendek ini menerima penawaran masuk sebesar Rp 5,35 triliun. Seri ini mendapat porsi penyerapan dana sebesar Rp 2 triliun. Rata-rata yield tertimbang seri ini sebesar 5,49%.
Seri yang ditawarkan selanjutnya adalah PBS013 dengan imbal hasil sebesar 6,25% yang akan jatuh tempo pada 15 mei 2019. Seri bertenor pendek ini paling laku dengan jumlah penawaran masuk sebesar Rp 6,67 triliun.
Seri ini pun mendominasi porsi penyerapan dana yakni Rp 3,1 triliun atau berkisar 43,53% dari keseluruhan nominal yang pemerintah menangkan. Rata-rata yield tertimbang yang dimenangkan pemerintah pada seri ini mencapai 6,83%.
Sedangkan seri PBS014 yang memiliki tenggat waktunya 15 Mei 2021 menyerap dana Rp 1,3 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,17%.
Sementara, seri PBS011 yang akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 memiliki yield rata-rata tertimbang 7,31% dan berhasil menyerap dana Rp 110 miliar. Seri ini menyerap dana paling rendah dari seri lainnya karena jumlah penawaran yang masuk ke seri ini Rp 704 miliar, paling rendah diantara seri lain.
Namun, seri PBS012 yang jatuh tempo pada 15 November 2031 menyerap dana Rp 590 miliar dengan jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 1,07 triliun. Rata-rata yield tertimbang seri ini sebesar 7,90%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News