Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali tahun 2021, Pemerintah Republik Indonesia sukses melakukan transaksi penjualan Surat Utang Negara (SUN) dalam 2 (dua) mata uang asing (dual-currency) yaitu US Dollar dan Euro dengan format SEC-Registered Shelf Take-Down dengan rincian hasil transaksi sebagai berikut:
Seri | RI0331 | RI0351 | RI0371 | RIEUR0333 |
Tenor | 10 Tahun | 30 Tahun | 50 Tahun | 12 Tahun |
Jatuh Tempo | 12-03-2031 | 12-03-2051 | 12-03-2071 | 12-03-2033 |
Jumlah Emisi | US$ 1,25 miliar | US$ 1,25 miliar | US$ 500 juta | € 1 miliar |
Yield | 1.90% | 3.10% | 3.40% | 1.174% |
Dalam keterangan tertulis, pemerintah lewat DJPPR menyebut bahwa penerbitan SUN dual-currency ini memanfaatkan window di awal tahun ketika terdapat likuiditas di pasar yang cukup tinggi dan adanya sentimen positif di pasar keuangan sebagai respon atas perkembangan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Simak katalis yang bakal menggerakan rupiah hari ini (7/1)
Hasil dari penerbitan kali ini akan digunakan untuk memenuhi pembiayaan APBN secara umum, termasuk untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan penguatan reformasi struktural.
Transaksi kali ini mengukir capaian yield terendah sepanjang sejarah untuk seluruh tenor yang diterbitkan. Untuk seri-seri dengan denominasi USD, initial price guidance berada pada area 2.350% untuk tenor 10 tahun, area 3.550% untuk tenor 30 tahun dan area 3.850% untuk tenor 50 tahun. Dengan profil kredit Indonesia yang sangat baik di mata investor, transaksi ini berhasil mendapatkan orderbook yang dalam dan berkualitas sehingga final price guidance dapat ditekan hingga 45bps ke 1,900% untuk tenor 10 tahun, 3,100% untuk tenor 30 tahun dan 3,400% untuk tenor 50 tahun.
Memanfaatkan momentum yang sangat tepat, Pemerintah juga berhasil menekan harga SUN denominasi Euro sebesar 40bps dari initial price guidance di area MS+175bps ke final price guidance di MS+135bps. Transaksi kali ini juga mencatatkan tenor terpanjang untuk SUN denominasi Euro yang pernah diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Jepang menyerukan pernyataan darurat Tokyo karena lonjakan kasus Covid-19
Keseluruhan transaksi mendapatkan harga yang kompetitif, dengan final pricing yang berada pada level yang paling ketat untuk semua seri dan mencapai negative new issue premium yang signifikan. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap credit story Indonesia dan optimisme atas pemulihan ekonomi Indonesia.
Keempat seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch* serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah Citigroup, DBS Bank Ltd., Deutsche Bank, Mandiri Securities and Standard Chartered Bank, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Baca Juga: Kadin: Pengusaha ingin menghindari pemberlakuan PSBB ketat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News