kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah raup Rp 10,07 triliun dari lelang sukuk


Selasa, 06 Februari 2018 / 23:17 WIB
Pemerintah raup Rp 10,07 triliun dari lelang sukuk
ILUSTRASI. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Pemerintah telah melangsungkan lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara pada Selasa (6/2) siang tadi. Pemerintah pun meraup Rp 10,07 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 20,14 triliun.

Dari 6 seri sukuk yang di lelang tadi, SPNS07082018 menjadi seri dengan nilai penawaran masuk tertinggi sebesar Rp 9,53 triliun sedangkan nominal yang dimenangkannya sebesar Rp 3 triliun. Seri tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang sebesar 4,21% dengan waktu jatuh tempo pada 7 Agustus 2018.

Berikutnya, terdapat seri PBS016 yang mendapat penawaran masuk senilai Rp 5,63 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 4,91 triliun. Seri tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang sebesar 5,69% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Maret 2020.

Seri PBS002 mendapat penawaran masuk senilai Rp 1,10 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 0,39 triliun. Seri tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang sebesar 6% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Januari 2022.

Seri PBS012 mendapat penawaran masuk senilai Rp 1,01 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 0,97 triliun. Seri tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang sebesar 7,11% dengan waktu jatuh tempo pada 15 November 2031.

Seri PBS017 mendapat penawaran masuk senilai Rp 0,84 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp 0,80 triliun. Seri tersebut memiliki yield rata-rata tertimbang sebesar 6,43% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Oktober 2025.

Adapun seri PBS004 mendapat penawaran masuk senilai Rp 1,69 triliun namun tidak memiliki nominal yang dimenangkan. Seri yang jatuh tempo pada 15 Februari 2037 tersebut juga tidak memiliki yield rata-rata tertimbang.

Seperti yang diketahui, pada lelang sukuk tanggal 23 Januari lalu, pemerintah memperoleh dana senilai Rp 8,63 triliun dari penawaran sebesar Rp 27,99 triliun.

Analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar mengatakan, lelang sukuk hari ini berlangsung laris lantaran jumlah penawaran yang masuk sudah sesuai dengan ekspektasi. "Sejak awal tahun, permintaan terhadap lelang Surat Berharga Negara (SBN) tak pernah kurang dari Rp 20 triliun," katanya.

Dia berpendapat, data inflasi bulan Januari yang masih stabil di level 3,25% dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,07% pada kuartal IV 2017 menjadi katalis positif terhadap larisnya lelang hari ini.

Anil juga menyoroti keberhasilan pemerintah yang mampu menyerap dana hasil lelang sukuk lebih besar dari target indikatif yang ditetapkan senilai Rp 8 triliun. Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah pemerintah dalam mempercepat pencapaian target penerbitan SBN melalui lelang di kuartal I sebesar Rp 194,5 triliun.

“Pemerintah memang perlu menyerap dana hasil lelang melebihi target sebagai antisipasi terhadap tantangan di pasar obligasi pada kuartal-kuartal berikutnya,” katanya.

Berbekal kondisi ekonomi nasional yang masih tergolong stabil dan minimnya tekanan eksternal, lelang sukuk selanjutnya diperkirakan kembali berlangsung ramai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×