kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah kembali lelang SUN Rp 10 triliun


Jumat, 10 April 2015 / 17:31 WIB
Pemerintah kembali lelang SUN Rp 10 triliun
ILUSTRASI. Pesawat berbadan lebar Airbus A330-900 milik maskapai Lion Air untuk penerbangan internasional.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah kembali melelang surat utang negara (SUN), Selasa (14/4). Dalam lelang kali ini, pemerintah menargetkan bisa menggenggam dana Rp 10 triliun.

SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta. Sedangkan surat utang yang ditawarkan merupakan tiga seri lawas. Yakni, SPN12160107 (reopening) dengan pembayaran bunga diskonto dan jatuh tempo 7 Januari 2016.

Kemudian, seri FR0069 (reopening) menawarkan bunga tetap sebesar 7,87% dan jatuh tempo 15 April 2019. Serta, seri FR0071 (reopening) dengan tingkat bunga tetap 9% dan jatuh tempo 15 Maret 2029.

Penjualan SUN menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka atau open auction menggunakan metode harga beragam atau open auction.

Lelang dijadwalkan dibuka pukul 10.00 dan ditutup pukul 12.00 WIB. Sedangkan hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Setelmen akan dilaksanakan Kamis (16/4).

Analis PT Millenium Capital Management Desmon Silitonga memproyeksikan investor akan meminta yield dikisaran 6,1% hingga 6,3% untuk seri SPN12160107. Sedangkan untuk seri FR069 diperkirakan di level 7,1% hingga 7,3% dan FR071 di level 7,5% hingga 7,7%.

"Lelang SUN akan dipengaruhi oleh yield di pasar sekunder yang masih terbilang stabil dalam sepekan terakhir," ujar Desmon, Jakarta, Jumat (10/4).

Stabilnya yield SUN dipicu oleh intervensi Bank Indonesia di pasar sekunder sejak Maret lalu. Diperkirakan, pasar SUN masih akan stabil hingga sepanjang bulan ini.

Selain itu, lelang ini juga akan dipengaruhi oleh rapat Dewan Gubernur BI yang menentukan arah kebijakan moneter dan suku bunga, Selasa (14/4) mendatang. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya atau BI rate di level 7,5% sehingga akan berdampak positif terhadap pasar obligasi pemerintah.

"Arah pasar SUN pekan depan juga akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar yang sejauh terbilang cukup stabil," ujar Desmon.

Desmon memperkirakan pemerintah akan mengalami kelebihan permintaan atau oversubcribe sekitar 2 hingga 3 kali. Sementara itu, pemerintah masih akan mempertahankan strategi frontloading seiring stabilnya kondisi pasar SUN.

"Pemerintah akan menyerap dana dari lelang ini sekitar Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×