Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) menyerap lelang empat seri surat utang negara (SUN) sebesar Rp 6,05 triliun. Total dana penawaran yang masuk mencapai Rp 9,36 triliun.
Rinciannya, pertama seri SPN20120119 (new issuance) jumlah penawaran masuk sebesar Rp 550 miliar dengan kisaran yield (imbal hasil) yang diminta antara 5,78125%-7,50000%. Namun, pemerintah tak mengeksekusi sepeserpun dari jumlah penawaran yang masuk.
Kedua, seri FR0055 jumlah penawaran masuk sebesar Rp 1,137 triliun dengan kisaran yield yang diminta antara 7,5000%-8,5000%. Pemerintah hanya menyerap Rp 200 miliar dengan yield tertimbang 7,51562%. Pada SUN yang jatuh tempo pada 15 September 2016 ini, pemerintah memberikan kupon sebesar 7,375%.
Ketiga, seri FR0053 jumlah penawaran masuk sebesar Rp 2,398 triliun dengan kisaran yield yang diminta antara 8,37500%-9,00000%. Pada SUN yang akan jatuh tempo 15 Juli 2021 ini, pemerintah menyerap sebesar Rp 1,850 triliun dengan yield yang dimenangkan 8,54169% dan tingkat kupon 8,250%.
Seri keempat atau terakhir yaitu FR0054 dengan jumlah penawaran masuk Rp 5,275 triliun dan permintaan yield antara 9,81250%-10,53125%. Pemerintah menyerap Rp 4 triliun dengan yield yang dimenangkan di level 10,09881%. Pada SUN yang akan jatuh tempo pada 15 Juli 2031 ini, tingkat kupon yang diberikan adalah 9,500%.
Beberapa hari terakhir, harga SUN terus tertekan. Pasar memperkirakan BI akan menaikan suku bunga acuan lantaran angka inflasi yang diprediksi tinggi. Jika BI rate naik, harga SUN akan terpangkas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
