Reporter: Didik Purwanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah berharap, investor ritel bisa menyerap jatah 5% saham PT Garuda Indonesia pada masa penawaran perdana.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menilai meski pada hari pertama penawaran saham belum ada lonjakan dari pembelian saham, tapi pemerintah masih optimis jatah untuk investor ritel bisa terserap. "Yang penting bisa terpenuhi jatah 5% itu," ujar Mustafa, Jumat (4/2).
Hingga saat ini pemerintah juga belum berniat untuk menambah jatah saham bagi investor ritel tersebut. Tapi dengan hanya bisa
mengalokasikan jatah 5% itu pemerintah berharap bisa meningkatkan porsi ritel di samping investor jangka panjang (long term).
Meski belum bisa diketahui jumlah akhir pembelian sahamnya, pemerintah tetap meminta investor ritel menyerbu masa penjatahan yang akan dilakukan hari ini dan Senin depan. "Mudah-mudahan bisa terpenuhi," katanya.
Tapi, Mustafa mendengar dari manajemen Garuda Indonesia bahwa peminat pembelian saham bagi investor ritel maupun institusi masih bagus. Dalam masa pembelian itu dinilai sepi karena masing-masing penjamin emisi menggunakan sistem online dalam transaksi pembelian sahamnya sehingga tidak perlu antrian panjang.
"Lebih mudah transaksinya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News