kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah akan menggelar lelang enam seri sukuk negara pada Selasa depan


Jumat, 16 Agustus 2019 / 15:31 WIB
Pemerintah akan menggelar lelang enam seri sukuk negara pada Selasa depan
ILUSTRASI. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada perdagangan Selasa (20/8) mendatang. Dalam lelang kali ini pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp 8 triliun.

Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, terdapat enam seri sukuk negara yang akan ditawarkan pada Selasa nanti. Di antaranya adalah SPN-S 07022020, PBS014, PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS005. Seluruh seri tadi merupakan seri lawas yang sudah pernah ditawarkan pada lelang sebelumnya.

Baca Juga: Penurunan kepemilikan asing di SBN didominasi sentimen eksternal

Seri SPN-S 07022020 menerapkan tingkat imbalan dengan sistem diskonto. Seri ini akan jatuh tempo pada 7 Februari 2020.

Seri PBS014 menawarkan tingkat imbalan sebesar 6,50% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Mei 2021. Seri PBS019 menawarkan tingkat imbalan sebesar 8,25% dengan waktu jatuh tempo pada 15 September 2023. Seri PBS021 menawarkan tingkat imbalan sebesar 8,50% dengan waktu jatuh tempo pada 15 November 2026.

Baca Juga: Lelang SUN lesu, pemerintah hanya menyerap Rp 15 triliun

Seri PBS022 menawarkan tingkat imbalan sebesar 8,625% dengan waktu jatuh tempo pada 15 April 2034. Terakhir, seri PBS005 menawarkan tingkat imbalan sebesar 6,75% dengan waktu jatuh tempo pada 15 April 2043.

Sebagai informasi, pada lelang sukuk negara tanggal 6 Agustus lalu, nilai penawaran yang masuk tercatat sebesar Rp 18,05 triliun. Dari situ, pemerintah meraup dana sebesar Rp 8,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×