Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada 2 Juni 2020 mendatang. Pada lelang tersebut, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 20 triliun - Rp 40 triliun dari tujuh seri yang ditawarkan.
Merujuk dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, ketujuh seri SUN yang akan dilelang adalah seri SPN (Surat Perbendaharaan Negara) dan FR (Fixed Rate). Lelang ini dilakukan guna memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.
Baca Juga: Wah, pemerintah bakal terbitkan utang Rp 990,1 triliun untuk tutup defisit APBN 2020
Berikut ketujuh seri SUN yang akan dilelang:
- SPN03200903 yang jatuh tempo pada 3 September 2020 dengan imbalan diskonto
- SPN12210603 yang jatuh tempo pada 3 Juni 2021 dengan imbalan diskonto
- FR0081 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 dengan imbalan 6,5%
- FR0082 yang jatuh tempo pada 15 September 2030 dengan imbalan 7%
- FR0080 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 dengan imbalan 7,5%
- FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040 dengan imbalan 7,5%
- FR0076 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 dengan imbalan 7,375%
Lelang ini akan dibuka pada Selasa 2 Juni 2020 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sedangkan tanggal setelmen jatuh pada Kamis 4 Juni 2020.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan.
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Baca Juga: Hore, persepsi risiko investasi Indonesia mulai melandai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News