Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau yang lebih dikenal sukuk negara pada perdagangan Selasa (29/10).
Setidaknya ada lima seri akan dilelang yang juga pernah dilelang sebelumnya. Seri tersebut, antara lain SPN-S 02042020, PBS002, PBS026, PBS022 dan PBS015.
Baca Juga: Pemerintah akan melelang lima seri sukuk negara pada Selasa (29/10)
Pada lelang kali ini, pemerintah memiliki target indikatif sebesar Rp 7 triliun. Target ini digunakan untuk memenuhi sebagian dari target pembayaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
Analis obligasi BNI Sekuritas Ariawan berpendapat, potensi permintaan pada lelang kali ini cukup besar. Ia melihat dikarenakan tekanan dari global yang mulai mereda. "Optimisme terhadap isu kondisi perang dagang dan data-data perekonomian global cukup bagus," ujar Ariawan.
Selain itu, tekanan yang mereda ini didukung juga ekspektasi pasar bahwa akan ada pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang akan menyelenggarakan rapat FOMC pada pekan ini. Jika suku bunga acuan The Fed benar terjadi, Ariawan bilang akan ada peluang terbuka untuk penurunan yield.
"Dengan adanya potensi penurunan yield kemungkinan besar akan membawa investor untuk kembali ke pasar surat berharga negara khususnya sukuk," jelas Ariawan.
Baca Juga: Peringatan analis: Tren suku bunga nol atau negatif sesat dan racun bagi ekonomi
Tak hanya Ariawan, ekonom Pefindo Fikri C. Permana juga menilai lelang sukuk kali ini akan banyak diburu oleh investor. Bahkan, ia optimis akan terjadi oversubscribe sebanyak 2 kali. Ia beralasan bahwa seri yang dilelang pada lelang kali ini menarik karena dampak suku bunga BI yang turun pekan lalu.
"Seri yg dilelang cukup menarik, utamanya karena indikasi imbalan (yield) masih sangat baik,terlebih saat BI-7DRRR yg turun minggu lalu," jelas Fikri.
Dengan adanya kondisi yang mendukung, Fikri menilai pada lelang kali ini pemerintah optimis mendapatkan lebih dari Rp 15 triliun. Sedangkan Ariawan memiliki target yang lebih tinggi lagi yaitu Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun.
Bukan tanpa sebab, Ariawan membandingkannya dengan lelang-lelang sebelumnya yang rata-rata bisa mencapai 20 triliun dan 3 lelang terakhir berada di angka Rp 28 triliun - Rp 31 triliun.
Baca Juga: Lelang SBSN dinilai sukses menambah minat investor
Sedangkan dalam lelang kali ini, Fikri menilai seri SPNS dan PBS022 merupakan seri yang kemungkinan besar diburu oleh investor. Untuk SPNS, Fikri melihat seri ini sesuai dengan kebutuhan investor yang kebanyakan mencari sukuk yang berorientasi jangka pendek.
Sedangkan PBS022 sendiri, Fikri berpendapat seri ini unggul di indicative rate yang diberikan.
Tak berbeda jauh, Ariawan juga menjagokan SPNS menjadi salah satu seri yang akan diminati investor. Alasannya pun sama dengan Fikri yang melihat kebutuhan investor terhadap sukuk yang memiliki tenor jangka pendek. Bersama SPNS, Ariawan juga melihat PBS002 juga akan diminati dengan alasan yang sama pula. "Dari lelang-lelang sebelumnya, dua seri ini juga banyak diminati," ujar Ariawan.
Selain itu, Ariawan melihat PBS026 memiliki potensi besar untuk diburu. Menurutnya, seri ini merupakan seri terbaru yang baru muncul dalam lelang sebelumnya. "Biasanya kalo seri baru itu penerbitannya masih sedikit sehingga investor akan banyak masuk di situ," tambah Ariawan.
Baca Juga: Penawaran lelang SUN diyakini masih laris
Ariawan dan Fikri juga sepakat bahwa yield yang akan diberikan pada lelang kali ini jauh lebih rendah dari lelang sebelumnya. Oleh karena itu, Fikri mengatakan bahwa lebih baik lelang kali ini lebih dimanfaatkan seiring yield yang kemungkinan masih akan terus bergerak turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News