Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Mengendurnya otot dollar AS pada akhir pekan lalu, membuka ruang penguatan rupiah di awal pekan ini. Jumat (24/4), di pasar spot, mata uang Garuda menguat 0,56% menjadi Rp 12.922 per dollar AS. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah justru melemah 0,60% ke Rp 12.941.
Research and Analyst PT Fortis Asia Future Deddy Yusuf Siregar mengatakan, dollar AS kini diwarnai sentimen negatif, sebab mayoritas indikator ekonomi Negeri Paman Sam sepanjang pekan lalu mengecewakan. Sentimen negatif menjatuhkan indeks dollar dari level 97 ke kisaran 96. “Optimisme kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat teredam data negatif. Ini membuka peluang rupiah lanjut menguat,” kata Deddy.
Namun, Trian Fathria Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI, mengingatkan, rupiah masih rawan koreksi. Menjelang pertemuan dewan moneter bank sentral AS, dollar biasanya melambung. Di sisi lain, permintaan dollar AS di dalam negeri juga meningkat menjelang akhir bulan.
Trian memprediksi hari ini rupiah bisa melemah ke Rp 12.870-Rp 12.970. Sebaliknya Deddy memperkirakan rupiah bisa menguat Rp 12.900- Rp 12.960 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News