Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Nah, dengan peluang IHSG yang masih akan melaju di sisa Januari ini, Wisnu merekomendasikan beberapa saham yang berpotensi melanjutkan pertumbuhan. Ia menyarankan investor untuk memperhatikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan saham-saham bank, seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Pasalnya, saham-saham bank dan telekomunikasi akan menjadi pendorong pertumbuhan IHSG. Sementara saham emiten batubara memang akan bertumbuh sejalan dengan harga komoditas yang tengah mengalami rebound jangka pendek.
"Untuk CTRA lebih ke teknikal. Walaupun secara sentimen, sebenarnya emiten properti sudah banyak diberi stimulus, seperti dinaikkannya batas ambang hunian mewah menjadi Rp 30 miliar dan adanya pelonggaran LTV," kata dia.
Baca Juga: Saham Blue Chip Sektor Tambang dan Konsumsi Masih Menarik Untuk dilirik
Ia merekomendasikan beliĀ untuk semua saham tersebut dengan target harga BBNI Rp 8.000 per saham, BMRI Rp 8.100, BBTN Rp 2.400, TLKM Rp 4.300, ADRO Rp 1.650, dan CTRA Rp 1.100 per saham.
Sementara itu, Chris menyarankan, pelaku pasar untuk memperhatikan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) karena berpotensi melanjutkan penguatan. "Terutama GGRM dan UNTR karena harganya masih murah," ucap dia.
Ia memasang target harga untuk GGRM Rp 67.000 per saham dan UNTR Rp 25.000. Per Jumat (10/1), harga saham GGRM adalah Rp 58.100 dengan price earning ratio (PER) 11,58x dan UNTR Rp 22.250 per saham dengan PER 7,21x.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News